At Rumah Suga
Kamis, 13:25 WIBSiang ini Asya memutuskan untuk berkunjung ke rumah Suga. Karena Asya yakin banget kalau kakak tingkatnya itu ga akan ke kampus sebab hari ini cuma ada satu mata kuliah. Katanya, cuma ngotor-ngotorin baju. Dalam mood baik saja Suga malas, apalagi dengan mood kurang mendukung. Makin saja
Cowok itu malas datang ke kampus dan dengan bodohnya, semalam Asya malah nge-chat Suga ngajak ketemuan di kafe hari ini. Tentu gak digubris sedikitpun oleh cowok batu itu.Disinilah Asya. Tepat di depan gerbang rumah Suga. Dengan bingkisan berwarna coklat yang di jinjingnya.
Enggak seperti biasanya. Pintu gerbang rumah Suga terbuka lebar. Terdapat crossover suv bermerek BMW terparkir di halaman rumahnya. Jelas itu bukan mobil bapaknya Suga.
Asya masuk ke halaman dengan memberi salam. Cewek itu terus berjalan hingga dirinya disambut oleh bocah sekitar satu tahun di depan pintu yang menubruk kakinya hingga bocah itu jatuh duduk.
"Ehh... Jatuh. Halo siapa namanya ?" Ucap Asya dengan balita yang dia bantu untuk berdiri kembali, seolah-olah anak itu mengerti ucapan Suga.
"Zilli, Aunty." Seorang wanita cantik dengan tinggi 165 cm berdiri dari sofa ruang tamu, berjalan menghampiri Asya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikusalam." Asya saliman dengan wanita yang diduga ibu dari bocah laki-laki di dekat Asya. "Cari siapa ?".
"Ka Suganya ada, kak ?"
Belum sempat wanita itu menjawab. Keluar seorang wanita setengah baya yang menyambut Asya hangat. Siapa lagi kalau bukan ibunya Suga. "Eh, ada Neng geulis."
"Iya, Bu. Ibu apa kabar ?" Asya membalas pelukan ibu Suga.
"Baik. Kami sendiri gimana ? Udah hampir sebulan ngga datang." Ucap ibu melepas dekapannya.
"Alhamdulillah baik, bu. Hehehe–. Bu, ka Suga ada ?"
"Ada, itu lagi tidur di ruang tv. Coba dibangunin atuh, Neng. Kali aja kalo dibangunin sama kamu dia mau bangun." Asya mengangguk dan meminta izin menuju ke ruang tv.
Asya menghela napas melihat cowoknya tidur meringkuk di sofa dengan keadaan yang sangat berantakan. Sepertinya semalem Suga begadang untuk main PS. Karena banyak kabel berserakan, bekas snack yang tumpah-tumpahan, kopi yang tinggal tersisa ampasnya saja, dan satu lagi, asbak rokok yang penuh dengan abu dan puntung rokok.
Herannya, ibu enggak pernah marah sama Suga. Kata ibu, 'selama Suga masih patuh dan sayang sama ibu itu enggak masalah. Kasian Suga udah kenal omel terus sama bapak, masa harus diomelin juga sama ibu.' Ucap ibu tempo lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING || MIN YOONGI
Teen FictionSiapa sangka si manusia apatis seperti Suga dibuat jatuh hati oleh gadis judes yang nyatanya adalah sang adik tingkat. Tidak sulit untuk mendapatkan si gadis. Namun, tidak sulit pula untuk mengkhianatinya. Akankah sang gadis bertahan dengan sikap S...