4

3K 376 12
                                    

Rabu, di Ruang BEM Psikologi.
17.36.

Sejak jumat malam kemarin, hubungan Suga dan Asya semakin dekat. Suga sudah mulai gamblang memberi kode-kode kalau dirinya tertarik dengan Asya. Beruntung, Asya menerima itu dengan baik. Tapi sayangnya, Asya belum pernah membalas satupun kehalusan yang Suga berikan untuknya. Chat mereka juga berlanjut. Dan sore ini, Suga memberanikan diri untuk menjemput Asya. Awalnya sih nolak, berhubung dengan alasan kuat. Akhirnya, Asya menurut. Suga bilang kalau dia ingin kabur dari rumah entah karena apa. Suga ngga memberikan sebabnya kepada Asya. Tapi untungnya, Asya ngga nanya perihal itu. Mungkin karena dia ingat kalau jumat kemarin, cowok yang sedang hts-an dengannya itu sedang ada masalah. Jadi, tanpa pikir panjang, Asya mengiyakan ajakan Suga.

"Sya, balik sama siapa ?"

"Sama gue."

Asya baru saja mau mangap saat teman sejurusannya bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asya baru saja mau mangap saat teman sejurusannya bertanya. Eh, keduluan suara yang tiba-tiba muncul dari depan pintu ruang BEM. Ngebuat semua manusia yang baru selesai rapat nengok serempak ke arah Suga. Apalagi para cewek-cewek yang udah dibuat sangat terperangah dan langsung bertanya-tanya. Suga deket sama Asya ?. Biasalah, ciway-ciway julid.

"Hehe maaf, kak. Saya duluan." Sergap Asya ngibrit kearah Suga. Menarik tangan cowok itu untuk pergi darisana. Udah lumayan jauh, tapi Asya ngga sadar kalau genggamannya di tangan Suga belum lepas. Alhasil, Suga cuma bisa senyum-senyum sendiri.

"Apa ?" Tanya Asya saat ngeliat cowok di sampingnya kaya orang gila.

"Apa ?" Tanya Asya saat ngeliat cowok di sampingnya kaya orang gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh maaf." Asya melepas genggaman pas sadar Suga terkikik karena dirinya.

"Yah, kok di lepas sih, Sya ?"

"Ya terus ?" Duh Asya, muka jutek dengan pertanyaan kok ngga sinkron. Kalau ditanya begitu, ya Suga bisa dengan mudahlah menjawab.

"Ya, jangan di lepas dong."  Ucap suga menggeman balik lengan Asya sambil mengerlingkan sebelah matanya. Membuat Asya bergidik.

"Ngga usah mancing gosip deh, kak." Asya berusaha melepaskan tangannya. Tapi sia-sia, Suga menahannya cukup kuat.

"Biarin aja. Kan bagus kalau mereka ngira kita pacaran. Kali aja kejadian beneran kan."

KATING || MIN YOONGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang