Senin, 16:25 WIB
At MallOtak Suga terus berputar menangkap cerita yang dijabarkan satu per satu oleh Bapak. Dari mulai pernikahan Bapak dan Ibu yang ternyata diselenggarakan karena perjodohan. Bapak yang saat itu punya kekasih namun tidak bisa menolak permintaan kedua orang tuanya. Pokoknya, cerita Bapak begitu klasik, persis di novel-novel romansa jaman sekarang.
Kala itu Bapak mungkin tidak menolak perintah orang tuanya. Tapi dia juga tidak meninggalkan sang kekasih yang dikenal dengan nama Asmara. Beliau meminang Ibu saat kisahnya dengan Asmara belum selesai. Awalnya Ibu tidak mengetahui apapun tentang semua hal yang dilakukan Bapak. Tidak ada kecurigaan sedikit pun yang singgah di hati Ibu, karena saat itu Bapak selalu dan tetap memprioritaskan Ibu sebagai orang pertama.
Pernikahan Bapak dan Ibu memasuki tahun kelima. Dan tepat satu hari setelah memperingati hari pernikahan, Bapak memohon izin dengan Ibu untuk memperistri perempuan yang sudah ia jaga dan rawat dengan sangat rapih selama menempuh perjalanan kisah romansa dengan Ibu.
Hati Ibu seperti diremas di detik yang sama ketika mengetahui kenyataan yang beliau hadapi. Tapi Ibu tetaplah Ibu. Wanita paling sabar saat mengahadapi segala macam permasalahan. Selalu tabah dan ingat pada Tuhan ketika harus menghadapi sesuatu.
Tanpa harus berpikir lama-lama. Ibu menyetujui permohonan Bapak di saat itu juga. Beliau tidak mau Bapak main belakang, dia juga tidak mau jika nanti Bapak malah berzinah dengan perempuan yang bukan mukhrimnya. Hanya satu pesan yang diberikan Ibu pada Bapak. Jangan pernah membawa perempuan itu datang dan menginjak rumah yang di dalamnya sudah ada Ibu sebagai ratunya. Perintah itu tentu sungguh mudah bagi Bapak. Dan Bapak pun berhasil mempersunting Asmara dengan restu Ibu.
Kalau kata Ibu, Bapak itu laki-laki paling adil. Tapi Suga tidak bisa melihat letak adil di diri Bapak. Bagaimana bisa Ibu selalu mengagungkan Bapak yang bahkan berani menikahi perempuan lain.
Tahun terus bergulir. Bapak membagi waktunya untuk pulang ke rumah Ibu dan Asmara secara bergilir. Seminggu di rumah dan seminggu di rumah Asmara. Pantas Bapak terkadang enggak pulang. Konflik yang terus semakin menjadi antara Bapak dan Suga tidak membuat cowok itu peduli dengan kepulangan Bapak. Toh, dia malah senang kalau Bapak tidak di rumah. Tentu karena bisa bermain musik dengan leluasa.
Asmara berhasil melahirkan seorang anak perempuan dari Bapak. Dan anak itu tepat di samping Bapak sekarang. Asyila atau yang akrab di panggil Chila tumbuh dan berkembang tanpa kekurangan kasih sayang. Bapak sangat menyayangi anak gadisnya itu. Hingga suatu sore Asmara dilarikan ke rumah sakit.
Suhu tubuh perempuan itu tinggi bukan main, kepalanya terasa nyeri berat. Asmara memang tidak punya riwayat penyakit serius, tapi dokter sudah mendiagnosis bahwa perempuan itu terserang demam berdarah. Terdengar sepele, tapi percayanya Asmara sangat berjuang untuk hidupnya kala itu.
Bapak meminta tolong Ibu untuk membantu merawat Asyila yang beranjak remaja. Lagi-lagi wanita hebat itu tidak menolak. Beliau hanya berpikir, Asyila sama derajatnya dengan anak-anaknya. Dia juga merupakan darah daging Bapak. Putri dari keluarga Pratama.
Waktu yang tidak pernah diharapkan oleh semua orang pun tiba. Tuhan mengambil Asmara dari Bapak dan Asyila tepat setelah adzan subuh berkumandang. Ibu yang kala itu tengah mendirikan solat mendapat panggilan dan bergegas pergi ke rumah duka untuk mempersiapkan segala keperluan.
Sejak itu, Asyila benar-benar dirawat oleh Ibu. Dari mulai membelikan kebutuhan remaja, mengambil rapot sekolah, mengurus bimbel, dan sebagainya. Walaupun Ibu tidak tinggal bersamanya, tapi beliau menitipkan bocah itu pada pengasuh rumah tangga kepercayaannya, yaitu orang yang pernah mengasuh Suga dan Jae sewaktu kecil. Beliau dengan lapang dada menerima Asyila sebagai anaknya, tanpa ada sedikit pun dendam pada bocah itu atau Asmara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING || MIN YOONGI
Teen FictionSiapa sangka si manusia apatis seperti Suga dibuat jatuh hati oleh gadis judes yang nyatanya adalah sang adik tingkat. Tidak sulit untuk mendapatkan si gadis. Namun, tidak sulit pula untuk mengkhianatinya. Akankah sang gadis bertahan dengan sikap S...