#26

53 1 0
                                    

bukan orangnya, tapi kenangannya.

melepas.

entahlah kenapa aku sangat sulit melepas.
semua kenangan yang kau lukis ini,
terlalu dalam.
apakah kenangan ini akan menjadi permanen?
tentu aku tidak ingin.

aku ingin segera melepas dan ikhlas.
karena kamu, adalah orang yang tak pantas.

tak pantas diingat,
tak pantas dikenang,
dan tak pantas untuk dirindukan.
kamu benar benar tak pantas.

tapi kenapa, aku sangat sulit untuk melepasmu?

aku terlalu berlebihan.
terlalu berlebihan dalam merindukan.
kamu, yang hanya bisa membuatku terbang
dan dijatuhkan perlahan lahan.

kamu tau, aku terluka.
tapi kamu diam saja.
memandangiku, seolah aku tak butuh pertolongan.
padahal jantungku sudah mulai memelan.
tapi kamu masih diam saja.

aku lelah, dan aku memilih berhenti.
aku berhenti menyamakan langkahmu.
kamu berbalik, dan menyeretku.
tanpa punya hati. tanpa berkata apa apa.

kamu, tidak pernah peka terhadapku.
kamu, tidak pernah peduli keadaanku.
sekedar mengingatkan makan saja tidak cukup.
semua orang bisa untuk mengingatkanku makan.

tapi, tidak semua orang bisa meluluhkan hatiku.

kamu, salah satu orang yang bisa membuatku tersenyum hingga mimpi.
padahal kita tidak pernah bertemu.

kita tidak pernah bertemu. camkan.

tapi perkataan dan perbuatanmu itu, memang tidak bisa untuk dilupakan.

sakit yang aku rasa masih sama.
tidak berubah, walaupun tak tau kemana ia akan singgah.
singgah untuk mendapat pertolongan,
dari orang yang tepat.

salam perpisahan seperti itu, sebenarnya bukan keinginanku.
tapi apa boleh buat, kamu sudah terlanjur ingin pergi.
yasudah, silahkan.

(Magelang, September 2020)

menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang