kadang, orang ingin dimengerti, tapi tak pernah sedikitpun menghargai.
kamu, satu kata berjuta sifat. kadang membela, kadang mencela. kadang menerbangkan, kadang menjatuhkan. kalian pasti tahu kan yang aku maksud menerbangkan itu.
yah kadang aku merasa, aku dan kamu itu sebenarnya apa? aku bahkan tak berani menyebut kata 'kita' saat aku dan kamu berbincang.
ini terasa aneh.
aku yang sangat terbuka dan kamu yang sangat tertutup. aneh bukan? padahal katamu, aku dan kamu ini sahabat. kata orang, sahabat itu ada untuk berbagi cerita. kamu bahkan tak pernah berbagi cerita didepanku.
aku dan kamu itu sahabat macam apa? yang kamu tutup tutupi itu membuatku menjadi tak nyaman? apa yang harus aku tanyakan saat kamu bilang 'aku sedang badmood'?
apa yang harus aku lakukan hah?
bagaimana bisa aku memberimu saran kalau kamu saja tidak pernah cerita apapun.
aku jadi berpikir sendiri. berpikir yang tak tau apakah itu pasti atau hanya ilusi. aku nyaman denganmu. tapi kamu? apakah nyaman denganku?
kamu mungkin bisa menghiburku dengan kata katamu hanya dalam hitungan menit. sedangkan aku? bagaimana aku menghiburmu? yang kamu tunjukkan hanya palsu. aku tau itu.
aku sudah bilang, jangan pernah berbohong. tapi kamu berbohong. tolong, berhenti menjadi palsu.
aku tau kamu dekat dengan siapapun. bahkan aku dianggap remeh saat ada mereka. kamu lebih memilih cerita dengan orang yang baru datang daripada aku yang sudah satu tahun ada disampingmu. apa itu yang dinamakan sahabat? iya sahabat?
bodohnya aku masih sabar menghadapi sifatmu yang sangat abstrak ini. tenang. aku sudah tenang! bagaimana aku bisa tenang?!
kamu yang sangat bisa memberiku saran saat aku jatuh. kamu yang bisa membuatku tersenyum saat aku rapuh. dan kamu, yang membuatku menangis saat, aku sedang senang senangnya.
hati bilang untuk jangan jatuh cinta lagi tapi, pikiran butuh tempat untuk bersandar. capek aku hah. ngerti ra?
maaf untuk aku yang terlalu berharap lebih.
maaf karena aku dan kamu ini hanya sebatas sahabat dan aku malah melibatkan rasa yang tak seharusnya ada.
aku sayang diriku, tapi aku mencintai orang disekelilingku. kalau kamu sudah tidak nyaman denganku, tidak apa, bilang saja. aku akan berusaha 'hilang'. tanpa kamu suruh aku untuk sadar diri, aku sudah mengundurkan diri.
sadar diri, sudah aku tanamkan sejak rasa ini muncul. jadi, maaf kalau rasa ini tiba tiba tumbuh dan tiba tiba saja jatuh. terimakasih ya, sudah mau mendengarkan keluh kesahku.
walaupun kamu tempat berlabuhku untuk sementara waktu, tak apa. kelak aku juga akan mendapat pelabuhan terbaik.
dan kamu, semoga bahagia ya.
'nareyyaa'
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis
Randomkalo.. kamu nggak pengen kita sampe akhir, jadi kalo misal kita selesai didetik ini kamu nggakpapa kan? karena, dipikiranmu, kita ini bukan suatu hal yang pantes buat dipertahanin. so, this is a part of me. setitik luka nyata yang menjadi sebuah cer...