maaf

82 3 2
                                    

ayo belajar lebih baik, biar tau asyiknya menjadi baik.

maaf. adalah kata yang sangat sulit diucapkan dikalangan keluarga kecil ini. saat mereka berbuat kesalahan, yang mereka lakukan adalah membela diri mereka sendiri.

lelah memang, harus kuat memendam air mata sendirian. kesalahan mereka, tidak mernah mereka akui. mereka hanya akan mencari kesalahan kesalahan kaum yang lemah. dan kami, para anak anaklah kaum yang mereka anggap lemah.

yang mereka anggap tidak bisa menjaga diri.

yang mereka anggap selalu butuh penjagaan.

yang mereka anggap tidak akan pernah bisa mandiri.

padahal, mereka sendiri tidak tahu bagaimana keadaan sang anak. mereka tidak tahu apa yang sebenarnya anak butuhkan. mereka tidak tahu bagaimana keadaan mental sang anak. mereka mementingkan ego mereka sendiri.

kami, para remaja yang kalian selalu anggap anak anak ini, butuh pundak kalian, para orang tua.

butuh pundak kalian untuk berbagi cerita.

butuh pundak kalian untuk bersandar saat kami lelah.

butuh tangan kalian untuk menguatkan saat kami sedang jatuh.

kami butuh itu. dan kalian tidak mengerti. karena apa? karena kalian hanya mengetahui jika anak ini terlihat baik baik saja dan tidak ada masalah.

padahal, kalian tidak menyediakan waktu untuk kami bercerita. kalian tidak menyediakan ruang untuk kami mengekspresikan kesedihan. kalian tidak menyediakan tempat untuk kami melampiaskan semua emosi.

pada kenyataannya, kalian sendirilah yang seharusnya menjadi tempat kami berlabuh. tapi, kalian sibuk dengan dunia kalian masing masing.

aku, sudah lelah. jangan paksa aku untuk bangkit dan berdiri sendiri, lagi.

sebenarnya, pelukan hangat kalian, sangat berpengaruh pada mental kami.
usapan lembut kalian, sangat berpengaruh pada hati kami.
kecupan singkat kalian, sangat berharga bagi kami.

permintaan maaf kalian, sangat kami nanti.

kita semua ini manusia kan? berhak meminta dan dimintai. berhak mengharap dan diharap. walaupun tidak ada istilahnya kalian meminta maaf duluan pada kami.

tapi kata 'maaf' inilah sebenarnya yang kami nanti. walaupun kebaikan kalian sangat banyak dimata kami, tetap saja. kata maaflah yang bisa merubah kami. tapi kalian terlalu sibuk menuruti gengsi. maka kata itu sangat sulit dikerluarkan dari mulut kalian.

tak apa, sabarku ini masih banyak kok. tenang dan jangan khawatirkan aku.

(Magelang, September 2020)

menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang