sang pundak sedang mencari pundak.
pada dasarnya kita memang beda.
aku ga nuntut apa apa.
aku ga nuntut kamu harus jadi orang yang aku ingin.
mungkin kamu memang bukan yang terbaik.kita dipertemukan hanya untuk pengalaman.
tidak berharap banyak, adalah kunci utama.kunci utama pada orang yang kita sendiri tidak tahu bagaimana dia.
bagaimana perilaku asli dia, bagaimana perlakuan dia didunia nyata.
kita tidak tahu.karena kita, jauh.
sosial media saja tidak cukup.
kita masih terlalu muda untuk hal hal seperti ini.
kita masih terlalu muda untuk sakit hati yang tidak perlu.
kita masih terlalu muda untuk pikiran pikiran yang terlalu jauh.ayah, bunda
putrimu ini sedang butuh pundak.
pundak untuk beristirahat, dari orang orang yang tak sehat.aku, butuh pelukmu.
usapan lembut dipunggungku itu, membuatku jauh lebih tenang.
kecupan singkat di dahiku, membuatku jauh lebih tenang.
saran saran yang kau berikan, membuatku jauh lebih tenang.tapi apa, itu hanya khayalan.
yang entah kapan akan jadi kenyataan.gapapa yuk, kuat.
sabar, pasti akan ada masanya mereka paham.paham dengan semua kondisiku.
paham dengan semua aktivitasku.
paham dengan semua kebutuhanku.
dan paham bahwa aku sedang butuh ketenangan.dan sandaran.
(Magelang, September 2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis
Randomkalo.. kamu nggak pengen kita sampe akhir, jadi kalo misal kita selesai didetik ini kamu nggakpapa kan? karena, dipikiranmu, kita ini bukan suatu hal yang pantes buat dipertahanin. so, this is a part of me. setitik luka nyata yang menjadi sebuah cer...