salah ga sih suka sama orang yang udah punya rumah buat pulang?
salah! itu salah besar.
tapi gimana? rasa yang ga seharusnya hadir itu malah hadir. kamu dan aku ga akan pernah jadi kita selama masih ada dia. dan pilihanmu jatuh kepada dia. sakit memang.
mau gimana lagi?
rumahmu sudah disitu. gabisa diganggu gugat. kamu yang masih suka ngehalang aku buat pergi. kamu yang suka nyariin kalau aku lagi ga ada kabar. kamu yang perhatian. dan parahnya,
kamu itu dah punya orang lain.
kamu tu mikir ga sih!
kamu sadar lah udah ngejalin komitmen sama dia gausah lagi ngebaperin anak orang yang lain.
sebenernya otakmu tu dimana?
sakit kalau kamu tau. kamu punya prioritas. sedangkan, prioritasku cuma kamu. saat kamu online dan ga bales pesanku, aku paham, karena memang dia yang kamu prioritaskan. tapi rasa itu ada, aku tersiksa saat melihat kamu seperti itu. aku marah. kau mencegah.
bagaimana kalau kau ada diposisiku?
bingung lah.
orang yang tak berkemandirian sepertimu itu enaknya memang diberi pelajaran. biar Allah yang memberimu karma. kamu yang membuat rasa ini tumbuh.
aku ingin memberhentikan rasa ini tapi bagaimana?!
lelah. tapi bisa saja esok kau menjadi suamiku. dan saat ini kau sedang menjaga jodoh orang.
jodoh ga ada yang tau ya inget.
kita diawali dengan pertemuan yang tidak disengaja. sampai pada akhirnya kau dan aku terus berkontak mata. sampai sejauh ini,
banyak air mata yang kujatuhkan untukmu! andai kau tau itu.
iya, kamu. kamu, satu kata berjuta sifat. kadang membela, kadang mencela. aku yang sangat terbuka dan kamu yang sangat tertutup.
sukses ya.
kamu, tetep stay at home. walaupun ga bisa stay with me. hehe.
'nareyyaa'
KAMU SEDANG MEMBACA
menangis
Randomkalo.. kamu nggak pengen kita sampe akhir, jadi kalo misal kita selesai didetik ini kamu nggakpapa kan? karena, dipikiranmu, kita ini bukan suatu hal yang pantes buat dipertahanin. so, this is a part of me. setitik luka nyata yang menjadi sebuah cer...