4

7.8K 305 4
                                    

Sesudahnya Vira dibawa ke rumah sakit, kini ia sedang diperiksa dan siapa sangka diluar ruangan yang Vira tempatkan ada seorang pria yang sedari tadi ia mondar mandir dengan rasa kecemasan dan khawatir yang berlebihan.

Sudah 10 menit ia menunggu tapi itu tak membuat hatinya tenang, ia pun sudah mengabari orang tua nya tapi tidak kedua orangtua Vira karna ia tahu bahwa mertua nya sedang sibuk bekerja diluar negri.

"Al. ." Teriak wanita paruh baya yang sedang berlari kecil menghampiri nya.

"Mah. .papah mana?"

"Papah kamu ga bisa Dateng kesini nak dia lagi meeting, menantu mamah mana dia baik-baik aja kan Al??" Ucap wanita itu dengan khawatir

"Al juga gatau mah, pas kita sholat subuh berjamaah Vira masih baik aja tapi pas lagi sarapan dia tiba-tiba pingsan"

"Menantu mamah makan apa sayang?"

"Dia cuma makan roti doang."

"Astaghfirullah, kamu gak kabarin-?"

"Nggak, orangtua Vira lagi sibuk Al gamau ganggu pekerjaan mereka." Jawab Al meyakinkan mamah nya.

Ceklek. .

Terbuka pintu kamar vira, ini dia lelaki yang sedang Al tunggu Arya Wiguna dokter yang memeriksa keadaan Vira.

"Gimana keadaan Vira?"

"Iya gmna keadaan mantu mamah nak?" Ucap mereka serentak

"Jangan khawatir pak, maag Vira kambuh lagi ia terlalu sering begadang dan pasti perutnya kosong." Ucap Arya dengan jujur, pak Al dan mamah nya pun menghela nafas lega.

Pak Al berjalan cepat kedalam kamar inap Vira tanpa permisi ataupun izin terlebih dahulu, sedangkan Arya dan Bu Rita hanya menggelengkan kepala tak percaya.

"Vira. ." Panggil Al yang berjalan menghampiri Vira yang sedang tertidur di kasur nya, terlihat betul wajahnya yang amat pucat bibir pink nya yang entah k

"Perut saya sakit pak." Ucap Vira lemah ia memegangi perutnya dengan kuat, matanya yang ia pejamkan sekilas

"Aduh. .saya panggil dokter ya tunggu." Ucap Al seraya hendak berjalan namun ditahan oleh vira Al pun melirik ke belakang.

"Jangan pak, biarin aja ntar juga say-" Vira langsung menutup mulutnya rapat-rapat lalu ia dengan tergesa berlari kekamar mandi dan memuntahkan semua yang ia makan tadi.

Huek. . Huek. .

Pak Al langsung berlari kekamar mandi ia berhenti disamping Vira yang sedang terjongkok disana.

"Huhuuu pak sakit bang- huek huek. ." Lagi lagi Vira mengeluarkan cairan putih dari dalam mulutnya.

"Mau saya panggil dokter?" Ucap pak Al khawatir ia mengusap pelan punggung Vira

Vira kembali berdiri namun tubuhnya agak ia condongkan sedikit agar perutnya tak terasa sakit ia kembali ke kasurnya Al pun mengikuti Vira dari belakang tepat Vira tiduran di kasur mertua nya yang bernama Rita itu pun datang.

"Mantu mamah gimana udah baikan? Maaf ya tadi mamah habis bayar administrasi nya."

"Gapapa ko mah, cuma maag doang." Ucap Vira ia tersenyum paksa.

"Gapapa gimana udah dua kali kamu muntah, itu yang kamu sebut gapapa?" Tembal pak Al tegas

"Yaallah sayang, mamah panggilin dokter ya?"

"Gapapa mah gausah, Vira udah gapapa ko." Ucap Vira meyakinkan mertua nya. "Oh iya mah emang mamah ga sibuk?" Lanjutnya

"Sebenarnya sih sedikit sibuk tapi mantu mamah lebih penting okey?"

"Mah kalo mamah sibuk kenapa kesini sihh, kan mas Al ada mending mamah lanjutin aja kerja-"

"Al kemana dia, tuh liat gimana mamah percaya nitipin kamu ke Al dia aja kabur²an terus istri sakit bukannya tunggu ini malah nyelonong gatau kemana!" Ucap Bu Rita sedikit mengeraskan nada suara nya.

"Udah mah udah Vira gapapa ko, mas Al lagi sibuk kali."

"Gapapa gimana istri lagi sakit, heuhhh Al awas aja kalo kesini lagi mamah pu-" ucapan Bu Rita terpotong ketika Al masuk kekamar Vira.

"Assalamu'alaikum." Ucap Al santai lalu menutup kembali pintu kamar inap Vira

"Ini nih suami yang ngga bertanggung jawab!!" Ucap mertua Vira dengan suara yang menaik, ia mendekati Al lalu menjewer telinga anak nya sampai Al meringis kesakitan

"Awww mahh awww, apaan si ah." teriak Al lalu ia melepaskan tangan mamahnya dengan paksa "shhh sakit tau main tarik aja, nanti telinga Al copot gmna? Galucu kan kalo Al jadi tuli."

"Rasain tuh, lagian kamu darimana aja sih udah tau istri lagi sakit malah ngelayap Mulu kaya Kunti." Ucap Bu Rita sambil bersidekap dada, Vira hanya tersenyum sambil menggeleng kepala nya melihat pemandangan yang menurutnya indah ketika Al dimarahin mamahnya.

"Gausah ngaco deh aku abis beli makan buat Vira nih!!" Al menunjukkan satu bungkus pelastik

Bu Rita menyorot pak Al dengan tatapan tajam, sedangkan pak Al ia menghela nafasnya lalu berjalan mendekati vira ia memegang pucuk kepalanya perlahan.

"Gimana udah baikan, makan dlu nih."

"Ah udah ah mamah pulang aja, males liat orang mesra²an." Ucap Rita memonyongkan bibirnya

"Yaudah sana, punya suami ko ga bisa mesra-mesraan sih?" Ledek Al ia menjulurkan lidahnya ke arah Rita

"Yaallah Vira sayang nya mamah kamu kalo bosen sama Al ceraikan aja ya nanti mamah cariin suami lagi yang lebih waras dari Al."

"Apaan sih mah ko Vira malah diajarin yang gak bener sih, harusnya mamah tuh dukung hubungan aku sama istri aku!!" Ngegas dong pak Al,

"Arya kaya nya cocok sama kamu nak." Bu Rita cekikikan tanpa dosa, pak Al pun melotot tak percaya dengan ibunya itu.

"Ahaha udah mah cape aku ketawa Mulu." Ucap Vira ia memegangi perutnya sakit namun ia tahan karna tak mau menghancurkan suasana indah ini.

"Ah udah ah mamah mau pulang dulu, nak mamah pulang dulu ya nanti sore pasti kesini lagi ko sekalian ajak papah." Ucap Bu Rita ia mengecup kening Vira singkat

"Iyaa mah maaf ya ngerepotin,hati hati dijalan."
Bu Rita mengacungkan dua jempol nya, lalu pergi meninggalkan rumah sakit ini.

"Dasar, lupa anak pasti tuh." Gumam Al datar
"Makan dulu nih." Lanjutnya lagi ia memberikan kantong plastik ke Vira namun ia menggeleng cepat bertanda tak mau.

"Gamau maka-" belum sempat menyelesaikan ucapan nya Vira malah bangun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi, pak Al pun khawatir ia ikut kekamar mandi.

"Huek. . Huekk. .ahh cape banget pak." Ucap Vira ia melemas dengan tegap Al membopong tubuh vira dan membawanya ke kasur lagi.

><

#eh udah direvisi dong awokawok

My Husband Is DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang