Setelah meninggalkan Leon pak Al menyusul istri nya yang sedang berbincang dengan tukang bubur, ntah lah bahas apa.
Yang pak Al fikir kan ialah orang yang tengah ngobrol dengan vira masih muda bahkan lumayan tampan.
Dih pantes lama bayar makanan doang, lagi sibuk ngobrol ternyata.
Saingan gw makin hari makin nambah aja, banyak-banyak istighfar aja lah.
Karna ia penasaran apa yang sedang di bicarakan oleh vira dan anak tukang bubur kaya nya, ia pun berjalan mendekati mereka yang sedang asik mengobrol.
"Sayang lagi apa hm, ko bayar bubur aja lama si." Tanya pak Al sambil memeluk pinggang istri nya posesif.
Vira mengerutkan keningnya bingung tumben sekali suami nya ini, sedang kan orang yang sedari tadi berbicara dengan vira kini ia terdiam setelah mendengar ucapan pak Al barusan.
"E-ehh ngga pak ini juga mau pulang ko." Ucap Vira tersenyum kikuk "kalo gitu saya duluan mas." Ucap nya dan diberi anggukan oleh orang tadi.
"Ayok pulang." Ajak pak Al dengan nada dingin lalu berjalan mendahului vira
Yaallah mak punya suami aneh nya cem jamet, tadi aja peluk-peluk depan bnyak orang sekarang aja malah cuek bebek gini.
Vira berjalan cepat agar bisa jalan bareng pak Al
"bapak knpa si pak?." tanya vira "bapak pms?.""gila kamu, saya pms keluar nya dari mana?."
"siapa tau kan pak ada udang dibalik mentega." ucap Vira yg sudah berada di depan pak Al
"mana ada konsep udang di balik mentega." ucap pak Al yg kini berjalan di belakang Vira "bayar bubur aja lama, trnyta lagi cari yang bening."
"Kaya nya ada aura-aura kecemburuan yang tak bisa di ungkapkan nihh haha." Vira terkekeh,
"siapa yg cemburu, ga guna saya cemburu juga."
"percaya pak, lagian kebanyakan cowo kalo udah manyun gitu gegara cewe nya deket-deket cowo lain apa lagi kalo bukan cemburu." ucap Vira pede ya kan.
[><><]
kini vira dan Al tengah rebahan di kasur tercintanya, sedari pulang joging pagi tadi ia masih mendiami istri nya.
"Pak. .."
"Pak Al." karna merasa tak ada respon ia pun menarik selimut yang menyelimuti seluruh tubuh pak al yang membuat pak al terbangun dari lamunan nya.
"Apaan si."
"bangun pak, masa masih ngambek sama saya si." ucap Vira sambil menarik lengan Al
"ngapain juga saya marah, mau kamu Deket sama siapa kek saya ga peduli."
"Masa si mas." colek Vira ke pak Al "ngaku aja lah pak kalo cemburu, gaboleh bohong pak kalo bohong mati nya pake kain kafan."
"siapa bilang pake daster?" jawab Al "lgian kalo saya mati, paling juga kamu jadi janda."
"nahhh gapapa pak janda juga, apalagi kaya saya janda berasa perawan nah pasti yang deketin juga bukan om-om melain kan cogan cogann." jawab Vira membuat pak Al membulatkan matanya
"sinting kamu."
"Emang bener, meskipun saya punya suami tapi saya tetep masih perawan pak." ucap Vira mengangguk an kepala nya jenius.
"masih perawan ya neng?." Ucap pak al, sambil mendekatkan wajah nya ke Vira, Vira yang kini sudah was was karna ia takut dengan kelakuan pak Al sekarang.
Pak Al semakin mendekatkan wajahnya dengan vira, pasrah Vira kini sudah pasrah terserah apa pun yg akan pak Al lakukan ia sudah pasrah.
Karna sudah tak ada jarak antara mereka, Vira pun memejam kan mata nya dan. . .
satu ciuman mendarat di bibir pinky vira, karna tak ada ocehan dari Vira, Al pun melumat bibir Vira dengan perlahan tapi pasti.
karna Vira pun merasa terangsang ia pun mendalami lumatan nya dengan Al, Al yang sudah nakal berusaha membuka kancing baju piyama milik vira satu per satu.
"enghhhh" desahan vira kini membuat nafsu pak Al menaik, ia pun melepas kan lumatan nya.
"Boleh?." tanya pak Al dan diberi anggukan oleh vira, pak Al tersenyum lalu ia melanjutkan aksi nya yang sempat tetunda tadi.
kini lumatannya menjadi lebih kasar dari sebelum nya, pak Al memasukan lengan nya kedalam baju Vira dan terlihat bra putih yang Vira gunakan saat ini.
baru saja pak Al akan mendapatkan hak nya sebagai seorang suami, kini harus ia tahan lagi karna bel rumah berbunyi.
Vira pun melepaskan lumatan nya, dan melirik pak Al
"Arghhh siapa si malem-malem, ga guna banget." ucap pak Al frustasi
"bntar pak, saya ke bawah dulu mau liat siapa yang dateng." Ucap Vira ia pun bangkit sambil membenarkan baju nya yang sempat berantakan akibat ulah suami nya itu.
"Assalamu'alaikum." ucap orang diluar sana
"Wa'alaikumsalam, siapa?." Vira pun membuka pintu nya dan terlihat Leon yang sedang menenteng plastik. "Ehh, Leon knpa malem-malem gini ke rumah?."
sialan, Aldebaran tunggu balesan gw.
Batin nya, ia marah karna terlihat bekas kissmark di leher jenjang milik vira.
"eh, ngga ini ada kue dari bunda lagi bagi-bagiin ke tetangga." ucap leon tersenyum
"eh maksih loh bilangin bunda nya." dan diberi senyuman oleh Leon " mau masuk dulu yon?"
"gausah vir udh malem ga enak sama suami lu, kapan-kapan main ke rumah ya."
"ehh yaudah, iya tenang aja kalo gw ada waktu main ke rumah lu." Vira melambaikan tangan nya, dan di balas oleh Leon.
[><><><]
Ga nyambung yya maaf deh, soal nya mood ku agy ga enak euyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen
Random"bilang aja kalo cemburu pak jangan dipendem gabaik." Ucap Vira yang kini ber status istri dosen dan wakil CEO "Gausah pd kamu, saya ga cemburu." (Follow sebelum baca!!) #masihrevisi ayang