36

7.2K 231 27
                                    

huek...huek...

"Sayang kamu kenapa, ke dokter ya?" Ucap pria itu lembut, memijit pelan bahu sang istri yang sejak tadi merasa mual.

Vira yang sejak pulang nya dari mall ia merasa mual, entah sudah berapa kali dia bulak-balik ke kamar mandi. Suaminya khawatir, takut terjadi sesuatu pada Vira.

Menepis lengan Al dengan pelan, dia menggeleng kuat kepala nya. Berjalan pelan mendahului pak Al, vira menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"Kamu ga apa-apa, yakin hm?"  Al terduduk di samping vira, mengelus lembut perutnya.

"Perut aku ga enakeun banget mas, yaallah."

"Rumah sakit aja deh ayoo.." Vira menggeleng lemahh, batu emang! "Tadi kamu salah makan, atau gimana?"

"Engga tau aku juga." Al masih mengelus perut nya lembut, tidak tau harus apa lagi. Vira batu banget soalnya. "Ngantuk.."

"Yaudah tidur sayang "

"Peluk," Vira sudah antusias merentangkan tangannya, menunggu Al masuk ke dalam dekapan nya.

"Manja."

***

Sudah jam dua belas malam lebih, Al tak tidur karna vira yang sedari tadi meringis ketika perutnya sakit. Mata nya masih terpejam tapi mulutnya tak bisa diam, karna merasa sakit dalam perutnya.

"Sayang, kenapa?"

"Sakit banget." Perutnya diremas karna merasa sakit yang tiba-tiba saja.

Al mengambil ponsel nya, berniat untuk menelpon teman SMA nya yang sekarang sudah menjadi dokter.

"Hallo"

"..."

"Lo cepetan kesini, kerumah gw."

"..."

"Iya, hati-hati."

Sudah setengah jam, Al menunggu amara selesai dengan memeriksa keadaan vira. Ya teman lama Al yang menjadi dokter saat ini nama nya Amara, beruntungnya Amara belum sampai rumah jadi bisa lah dia mampir kerumah al terlebih dahulu.

"Ahh, ayo vira saya bantu kamu." Al mendekat ketika Amara membantu Vira berdiri.

"Mau kemana?" 

"Kamer mandi." Al mengerutkan kening nya bingung, dia ikut andil untuk membantu istri nya berjalan.

"Aldebaran tunggu disini, jangan ikut." Tegas Amara

"Tapi nanti kalo istri gw kenapa-kenapa gimana?" Terlihat Amara terbahak disana, dasar suami suami.

"Ngga, Lo tenang aja." Dan pada akhirnya vira pun membuka knop pintu, dia keluar namun bukannya menghampiri Al tapi dia malah menghampiri Amara yang sedang berdiri berhadapan dengan Al

Amara tersenyum ketika vira memberikan test pack nya, terlihat disana dua garis biru yang tandanya dia tengah hamil saat ini.

"Apa, kenapa?"

"Wahh, Al selamat ya kamu akan menjadi ayah. Vira jangan lupa besok tolong periksa lagi ke dokter kandungan." Al diam, dia menyimak semua perkataan Amara tadi.

"Iya dok, makasih yah."  Amara tersenyum, mengelus lembut bahu milik vira.

"Kalau perut kamu seperti tadi, jangan khawatir ibu hamil memang akan mengalami gejala seperti itu. Mulai sekarang jaga pola makan kamu ya, jangan terlalu begadang." Vira mengangguk lalu tersenyum

"Sayang.." rengek Al "aku mau jadi ayah?" vira membalas pelukan sang suami, lalu mengangguk dan tersenyum.

"Aduh, kaya nya gabisa lama-lama deh saya disini. Udah malam juga gabaik." Vira melepas pelukan Al mereka menatap Amara lekat. "Kalau begitu saya permisi, Al tolong ingatkan besok vira harus periksa lagi ke dokter kandungan. Tolong jaga janin nya ya."

Amara terlihat sedang membereskan barang-barang nya, lalu ia kembali berjalan keluar dari rumah Al diikuti oleh sepasang suami istri itu.

"Saya permisi, assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Ucap Vira dan Al kompak.

Kembali menutup pintu utama, vira meninggalkan Al yang masih mengunci pintu. Ia merebahkan tubuhnya, merasa tak percaya ia akan menjadi seorang ibu.

"Sayang.." vira menengok ke arah pintu, terlihat Al yang sedang berjalan ke arah nya. "Aku mau jadi ayah?"

"Iyaa, kamu jangan ngeselin terus ya?"

"Kapan aku ngeselin?"

Vira menghela nafas lelah, beradu mulut dengan dosen satu ini tak akan membuat nya selesai. Lebih baik tidur, vira membalikkan tubuhnya ia tidur dengan posisi memunggungi Al.

"Sayang..kalo udh gede jangan kaya ayah kamu ya, dia orang nya gamau kalah an." Ucap vira kepada calon buah hati nya, ia mengelus pelan perutnya yang masih rata.

"Astaghfirullahaladzim, belom juga keluar udh di katain yang ga bener aja."

***

hai ga Ng feel ya, maaf ya tapi aku disini brusaha ko biar crita nya Ng feel banget.

makasii ya udh mau nunggu kelanjutan (mhid) jangan lupa kasih jejak buat vira sama Al.

Ini tu sbner nya crita aku tinggal di publish aja tapi ya karena aku baik hati, jadi tunggu mood nya bagusan dikit gitu ehehe. Lagian aku tu lagi nulis buat part terakhir gitu,

jangan lupa buat follow dulu liya_snflxyz makasih bnyak reader's , see u next chapter yya maaf kalo nge bosenin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Is DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang