"entahlah, terasa sakit disaat kau bersama
Pria lain selain diriku."-Aldebaran
---------
Kini Vira dgn sahabatnya itu tengah berkumpul di resto mahal, sudah jam 16.50 sore ia belum pulang. Entah ia lupa pada suaminya atau ada alasan lain ntah lah biarkan saja dia yg berfikir.
"Eh, iya vir." Sebenarnya reynald panggil siapa, sampai semua sahabatnya ikut menatap reynald. "Nama lu pada Vira ye?, Gw manggil saha, yg ngelirik Saha" ucap rey malas
"Yeuhh si dongo namanya juga sahabt semati ya ga vir" Vira yg nama nya merasa terpanggil lagi ia hanya berdehem.
"Oh iya tadi gw kan nyamper ke si Vira, nah sebelum gw kerumah Vira gw kan nanya dulu ke orang-." Belum selesai cerita sudah dipotong saja.
"Orang shaa nyet?." Tanya polos Bella
"Ck, emak emak gw gatau nama. Nya Saha"
Bella hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Nah kan gw nanya dimna rumah Vira-."
Terpotong lagi ucapan rey geram? Iya bukan lagi serasa ingin Rey bunuh"Nanya ke siapa?" Tanya Bella, smua nya kini hanya melongo mendengar pertanyaan kedua bella.
Bunuh nih anak bisa ga si fikir sahabatnya
"Nah kata ibu ibu nya gini oh neng Vira yg baru nikah ya? Gw melongo dong ya." Kini tatapan berarah ke vira smua.
"Haha... Ngaco kali ya ibu ibu nya mana ada gw udh nikah" ucap Vira beserta tawa garing nya itu.
"Wahh kayanya ada yg disembunyikan dari lu nyet" ucap dini
"Mana ada ishh apaan si, eh udh sore gw pulang dulu ye" Vira mengalihkan perhatian sahabatnya bisa mati kalo gw ketauan. "Yok nald balik" pinta Vira kini ia menarik lengan reynald
"Ishhh anj lu ga asik ah" kini reynald telah meranjak dari duduk nya
-----
Disisi lain seorang pria yg tengah menunggu kepulangan istrinya itu nampak gelisah bukan main, sudah berapa jam istri nya meninggalkan suaminya sendri sudah berapa kali ia menelpon istrinya itu namun nihil tidak ada jawaban
Pak al kini keluar mondar mandir depan pintu nunggu kepulangan istrinya, tidak lama kemudian terlihatlah seseorang yg sedari tadi ia tunggu kepulangan.
"Assalamu'alaikum, loh pak ngapain disini?." Ucap Vira heran
"Brngkat sama pacarnya ko pulangnya jalan si, knpa takut ketauan sama suami kalo kalian lagi pacaran hm?." Tanya pak Al dingin, vira kini bingung 2 kali lipat, apakah suami nya ini cemburu?
"Lah bapak, knpa? Cemburu?" Mendengar kata terakhir yg Vira katakan pak Al kini tengah menetralkan wajah nya
"Gausah ngaco kamu, ngapain saya cemburu gada guna nya juga kamu mau pacaran juga serah kamu lahh." Jawab nya lalu meninggalkan vira
Vira yg sedari tadi mengulum senyumnya karna tingkah pak Al itu membuat nya merasa nyaman entah lah mungkin ia tau kalau suaminya itu tengah cemburu.
"Mandi, abis itu sholat, udh sholat makan jangan lupa belajar buat besok" ucap pak Al tanpa melirik ke arah vira.
Tidak butuh waktu lama untuk membersihkan badannya kini vira tengah menggulung rambut nya menggunakan handuk kecil lalu disimpannya diatas gulungan handuk itu.
Merasa lelah Vira berjalan ke kasur tercinta nya untuk membaringkan tubuhnya, sholat jangan ditanya ia sudah sholat sebelum mandi tadi agar tidak basah kena mukena pikir nya
Sudah berapa lama Al ditinggal oleh vira sendiri diruang tamu, ia penasaran akan keberadaan istrinya itu pasalnya Vira satu hari saja tidak pernah diam seperti ini. Selalu saja ruangan ini terpenuhi oleh suara Vira atau debatan antara Al dan Vira
Karna Penasaran Al pun menghentikan kegiatann nonton nya ia mematikan televisi lalu bangkit dan berjalan ke kamar menemui sang istri katanya.
Wajah cantik, bulu mata lentik, bibir merah alami. Suasana indah jika dilihat secara nyata kecantikan yang tak pernah pudar.wanita yang selama ini Al cari sedang tertidur dengan damai rambut yang sudah kering namun masih menempel dirambut hitam pekat nya.
Al tidak ingin membangunkan Vira ia dengan perlahan melepaskan handuk yang tergulung dirambut hitam pekat milik sang istri, entah lah rasa cemburu tadi seketika menghilang setelah melihat cara Vira tidur.
"Cantik." Gumam Al ia menyimpan kembali handuk ditempatnya lalu ia ikut terbaring disamping Vira
Aroma greentea berasal dari rambut vira, ia memeluk Vira erat dan menenggelamkan wajahnya diantara leher dan bahunya. Sejuk itu yang ia rasakan aroma tubuh yang begitu menyejukkan ia melihat leher jenjang Vira rasanya ingin membuat tanda kepemilikan disalah satu leher Vira.
Tak ingin menumbuhkan hasrat Al pun menyusul Vira kealam mimpi.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Dosen
Random"bilang aja kalo cemburu pak jangan dipendem gabaik." Ucap Vira yang kini ber status istri dosen dan wakil CEO "Gausah pd kamu, saya ga cemburu." (Follow sebelum baca!!) #masihrevisi ayang