9

5K 210 3
                                    

"dulu aku ingin kau membenciku, namun
Kini aku takut jika jauh darimu."

-Aldebaran

—————

"Al... sendiri aja?" Sapa delvira lalu ia duduk dihadapan Al tanpa seizin nya.

"Keliatannya? Izin blom main duduk aja gatau diri." Ucap Al datar.

"Kamu sendiri tapi ko piring nya terus ini handphone siapa, " Ucap delvira "eh iya maaf hehe." Lanjutnya

Al sedikit berdecih namun diberikan tatapan sok haru oleh delvira, ia tau jika Al benci karna dirinya berada disini. Namun rasa penasaran akan piring dan handphone siapa ini?.

Pak Al tidak menghiraukan keberadaan delvira, ia hanya fokus dengan handphone saja. "Kamu makin ganteng aja ya Al, nyesel aku udh ninggalin kamu dulu" ucap delvira dgn nada menyesal nya yg menjijikan bagi Al, delvira memegang lengan kekar milik Al.

"Tau ga? Aku sebenarnya masih cinta sama kamu Al, dihati aku cuma ada kamu doang kalo ga percaya nih." Tangannya dengan lincah memindahkan  genggaman tangan Al ke daerah dada nya ralat lebih tepatnya atas payudara delvira, Al sempat terkejut ia ingin melepaskan nya namun tidak bisa.

"Eh ditempat umum ko pegang pegang payudara si? Masih pacaran atau udah nikah?." Tiba-tiba Vira datang ia sebenarnya terkejut disaat melihat tangan Al memegang atas payudara milik delvira.

Delvira yg mendengar perkataan vira bukannya menjawab ia malah tersenyum malu, sedangkan pak Al ia sudah keringat panas dingin mungkin akan ada kesalahpahaman antara ia dan delvira.

Vira mengambil handphone nya dengan cepat lalu ia berlari ke mobil yang berada disebrang jalan sana. Pak Al menepis tangan delvira dengan kasar

"Vira!!" Panggil nya namun Vira tak menghiraukan nya ia sakit hati, istri mana yang tahan melihat suaminya memegang bagian itu ya walaupun bukan payudaranya tapi tetap saja.

"Delvira lepasin, vira tunggu saya." pak Al menepis kasar tangan delvira namun dicegah oleh ia "apa lagi si?."

"Dia siapa Al?."

"Dia istri saya puas kamu?." Ucap pak Al yg sama sekali tidak melirik keberadaan delvira ia hanya khawatir pada vira.

Disisi lain Vira yg sudah terduduk manis di mobil Al, satu butir air mata menetes dipipi mulus milik vira tidak kuat sebenarnya melihat mereka ber-mesra mesraan ditambah disana vira melihat nya dengan mata kepala nya sendiri.

"Gila aja si ini gue seumur-umur belom pernah diselingkuhin, kit hati bangett apalagi dia suami gue loh." Gumam Vira ia tak sadar bahwa pak Al sudab didalam mobil dan mendengar gumam an vira.

"Vira. . Saya ga selingkuh dia sendiri yang datengin saya terus pegang tangan saya." Ucap pak Al dan Vira pun terkejut saat Al sudah ada disana, ia tak mendengarkan pak Al Vira masih anteng menatap jalanan dari jendela mobil.

"Vir-"

"Pulang." Ucap Vira dingin, karna tak mau membuat Vira kesal pak Al pun kembali menyalakan mobilnya.


Sesampainya mereka dihalaman rumah, Vira langsung keluar dan masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan keberadaan Al, Al hanya diam ia menghela nafas panjang.

"Delvira sialan lo, lain kali kalo ketemu lagi ga akan gw ladenin bikin masalah trs." Gumam pak Al lalu ia masuk kedalam rumahnya.

Pak Al mempercepat langkahnya ia menyusul Vira yang sudah dikamar, setiba nya dikamar Vira sedang membereskan kasurnya ia pun sepertinya sudah mengganti pakaian.

Sedangkan pak Al ia hanya memperhatikan kegiatan istrinya namun tak di respon oleh vira, Al melepaskan jaketnya dan menyimpan diatas sofa yang berada di pojokan kamar. Ia ikut berbaring disamping vira yang memunggunginya

Sabtu, 05.00

Merasa berat pada bagian perut Vira ia pun terbangun dan melihat kebawah dimna ada lengan kekar yg tentu saja milik suaminya pak Al dengan perlahan ia memindahkan posisi lengan pak Al dan akhirnya bisa walau berat.

1 jam setengah waktu yg telah Vira gunakan untuk melaksanakan ibadah sholat , mandi dan berpakaian. kini ia sedang duduk didepan meja rias. Ia hanya mempolesi wajah nya dgn bedak baby dan tidak lupa liptint nya agar tidak terlihat pucat.

Terlihat natural bukan wajah Vira, tanpa make up pun wajah ia sungguh terlihat cantik. Sudah jam 06.57 ia kini sedang sarapan yg telah ia buat meskipun rumah tangga nya sedang ada konflik ia juga tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang istri.

"Bi Vira udh selesai sarapan, nanti kalo pak Al bangun bilangin aja makanan sama baju nya udh Vira siapin." Ucap Vira kepada bi Ira

"Monggo neng, loh neng Vira ndak bareng sama mas Al toh?."

"Enggak bi Vira duluan yah assalamualaikum." Ucap Vira lalu menyalimi punggung tangan Bu Ira

———————–——










My Husband Is DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang