16

4.2K 154 5
                                    

Minggu, 06.00

Sudah beberapa menit mereka berjalan dan tepat pukul 6 pas mereka sampai di depan komplek, disana terlihat ramai karna banyak nya orang yang sedang joging atau pun membeli sarapan.

"Pak mau makan apa?." Ucap Vira dari belakang pak Al, ia kini tengah berjongkok karna merasa lelah.

Pak Al tak menggubris perkataan vira ia pergi ke warung kecil didekat nya, ia membeli minuman aqua 2 botol.

"Saya mau nasi goreng buatan kamu." Jawab Al ia ikut berjongkok didepan Vira dan memberikan minuman yang ia beli tadi.

"Gausah aneh-aneh deh pak ini udah depan komplek loh masa mau makan nasi goreng buatan saya sih." Ucap nya kesal

"Yaudah kamu kalo laper makan aja dulu nanti pulang dari sini kita ke Alfamart dulu mau beli bahan makanan, gimana hm?."

"Yaudah iyaa, saya mau beli bubur." Ucap Vira lalu ia menarik lengan nya Al dan duduk di kursi yang telah disediakan.

"Bang beli bubur ayam nya 1 aja." Ucap Vira lalu diberi anggukan oleh penjual bubur nya "emm pak mau bubur juga?." Tanya Vira ke Al yang fokus ke handphone nya

"Saya mau nasi goreng buatan kamu Vira Andin."

"Dihh ga laper?." Tanya Vira

Tidak lama kemudian bubur yang ia pesan tadi telah sampai, Vira yang sudah menatap bubur nya karna lapar. Baru saja ingin menuangkan sambal ke dalam bubur terlihat ada Leon yang menghampiri keberadaan Vira dan Al

"Pagi Vira pak Al, saya boleh ikut gabung ga?."

"Ga-" ucapan pak Al terpotong oleh vira

"Boleh ko duduk aja." Ucap nya tersenyum lalu diberi anggukan oleh leon dan langsung menduduki kursi yang tersedia.

"Ini masih pagi sayang, jangan pakai sambel nanti sakit perut gmna hm?." Ucap pak Al sambil memegang lengan vira yang akan menuangkan sambal ke dalam buburnya.

Panas, ya itu yang sedang Leon rasakan sekarang melihat ke mesraan pak Al dan Vira.

"eumm tapi saya mau pak." Ucap Vira memonyongkan bibirnya

"Jangan monyong gitu ah mau saya cium hm?." Ucap Al genit, yang sesekali melirik Leon

"Astaghfirullah pak bnyk orang loh."

"Yaudah nanti saya cium kamu di rumah aja kan enak gaada orang." Ucap pak Al yang terus melirik dengan sinis ke arah Leon

Satu deheman keras berasal dari Leon, dan membuat Vira tersadar akan kehadiran nya disini.

"Ehh maafin gw yon, lupa kalo ada lu hehe." Ucap nya tersenyum kikuk dan diberi anggukan oleh Leon.

Akhirnya bubur yang Vira beli sudah habis tanpa sisa.

"Em saya mau bayar dulu kalian tunggu yah." Melihat keduanya sudah mengangguk an kepala nya, kini Vira pun pergi untuk membayar makanan.

"Kenapa kamu liatin saya?" Ucap pak Al yang melipat kedua tangannya di dada dan menyender di kepala kursi.

"Heh, heran aja knpa Vira tahan punya suami kaya lu." Ucap Leon memutar bola matanya

"Kenapa ga kuat, kalo dia ga kuat punya suami kaya saya ga mungkin kita nikah." Jawab nya malass

"Nikah atas dasar perjodohan aja bangga cih." Ucap Leon berdecih dan diberi tatapan tajam oleh pak Al

"Maksud kamu apa ha, ingat ya jangan sesekali lagi kamu dekatin Vira." Ucap nya lalu ia mengambil handphone Vira dan bangun dari duduknya "Vira milik saya sepenuhnya karna dia istri sah saya, mengerti !!!" Lanjut pak Al dengan banyak penekanan disetiap perkataan nya.

"Arghhh sialan tuh dosen, belum tau aja apa yang bakal terjadi ke depannya." Umpat Leon dengan berbisik

><><><><

Hai guyss janlup voment.










My Husband Is DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang