24

3.8K 154 3
                                    

"mau kmna hm?." Tanya pak Al ketika Vira hendak pergi.

"Toilet." Jawab nya singkat ntah lah ia sedang tidak mood saja berbicara banyak, pak Al pun mengangguk

Setelah beberapa menit kemudian, Vira mengambil tas nya yang berada di atas meja dan juga beberapa buku yang ia bawa tadi ia berjalan perlahan, lupa akan memberitahu pak Al bahwa ia akan ke kelas duluan.

"Mau kmna sayang?." Ucap nya yang sedang memeluk tubuh mungil vira dari belakang.

"Kelas lah, nanti saya dihukum lagi sama dosen pak gara-gara telatt." Ucap nya dan pak Al mengerutkan keningnya bingung.

"Kan dosen nya ada disini sayang." Ujar pak Al Vira pun segera membalikkan badannya dan berhadapan dengan pak Al, "oh iyaaa." Jawab Vira nyengir.

"Yaudah, aku duluan ya. Kamu juga cepetan mas yang lain pasti udah nunggu." Ucap Vira melepaskan pelukannya.

"Kiss me?."

Tanpa menjawab pertanyaan Al ia tersenyum kepdanya dan. . .

Cup . .

Vira mencium bibir Al sekilas "udahh gausah dibales lagi." Dngkus Vira dan Al pun terkekeh.

oOo

"Dari mana aja lu anak onta." Tanya vino sedikit teriak kepada Vira dan murid lain menatap Vira bingung.

"Si anjing mnding anak onta daripada lu anak setan." Ujar Nia cepat

"Gw nanya siapa, yang jawab siapa dasar tiang bendera."

"Tiang listrik pea." Ralat semua murid kepada vino.

"Gw abis nyari duda mamen haha lumayan kan Yee itung-itung gula Dady gw." Jawab Vira yang hendak duduk di samping Reynald, memang sudah dari dulu mereka bersama terus.

"Sugar daddy bep bukan gula Daddy" ralat Rey sambil membiulkan kepala Vira perlahan sedangkan Vira ia hanya nyengir

"Pak Al kmna si lama amat kalo gamau ngajar bilang daritadi cape gw nunggu nya." Ucap vino frustasi

"Tahik lu, mnding kalo dia lagi nerangin lu merhatiin. Lah ini mata dimana otak dimana udah percis jadi emak udang lu Vin." Seru vira

"Gw kan cowo setan, mana ada cowo jadi emak udang dongo nya melebihi gw ternyata." Ledek vino

"Baru ngaku kalo sendriii nya dongo." Jawab Vira dan disorak oleh semua murid yang berada di kelas.

deheman keras seseorang yang membuat semua murid terdiam dan kembali ke tempat duduk nya masing-masing

"Kenapa pada diem?." Tanya pak Al yang berjalan menuju meja nya "tadi kan pada berisik kaya pasar ko saya masuk kalian diem?." Lanjut nya lagi.

Pak Al hanya menggelengkan kepalanya perlahan, panas yang ia rasakan saat ini setelah melihat Vira dan reynald duduk bersebelahan.

30 menit berlalu pak Al yang masih anteng berdiri didepan papan tulis yang sedang menjelaskan materi nya.

"Rey. . ." panggil vira dengan suara pelan.

"Hm?."

"Laper ih gw, pengen pup anj." Ucap nya sambil memegang perut.

"Jorok bngst, laper tapi pengen pup si setan emng lu." Jawab nya yang masih anteng fokus ke depan

"Anter gw nald ke toilet ihh anj ga tahan sumpahh."

"Ck, malu-maluin lu anj ihh." Ucap nya sedikit keras

"Ay-" ucapan Vira terpotong disaat pak Al hendak berbicara

"Yang belakang pojok sebelah kanan, ada masalah apa?." tanya nya dingin, dan tatapan tajam untuk vira "tidak punya suara atau bisu?."

"Emm, anu pak mau ke toilet." Jawab vira dan diberi anggukan oleh Rey

"Kalian ke toilet berdua?." Ucap nya melotot, Vira dan Rey dibuat bingung oleh pak Al

"Enggak pak saya cuma mau nemenin vira kata nya perut dia sakit." Jawab rey, dan mereka pun berjalan beriringan. Sedangkan Al ia sudah panas sedari tadi.

><><

"Gila lu vir, bisa-bisanya pengen pup disaat genting kaya gini." Ucap Rey

"Brisik setan mules gw pengen pup anj, lu tunggu diluar ye jgan kmna-mana asu." Ucap nya setelah itu ia berlari ke toilet.

"Astaghfirullahaladzim pengen rasanya gw potong-potong tuh anak setan." Gerutu nya, ia pun duduk di depan toilet yang ada kursi sudah dari dulu di adakan gw juga gatau ya.

"Woi setan." Teriak seseorang dari belakang, Rey pun melirik nya kebelakang dan terlihat seorang gilang berlari menghampiri nya.

"Mana ada setan bilang setan." Ujar nya santai

"Dih bangsat emng, ngapain lu disini nyet?." Ucap nya lalu ia ikut duduk disamping Rey

"Nunggu jenazah lu dikubur."

"Allahuakbar, kapan gw mati setan.?"

"Kemaren pas gw lagi jaga lilin, lu ketangkep warga sorry ye gara-gara gw lu jadi mati dikeroyok warga." Ucap nya memperjelas dengan santai dan diberi tatapan tajam oleh nya

"Woi anak dajal, tumben lu pada kaga berantem kaya meong sama anjing." Teriak Vira dari toilet

"Diem lu datang-datang udh bikin esmosi aja." Ujar gilang

"Typo lu kaya setan, ga berguna banget." Ucap vira.

Mereka ngobrol sampai bel istirahat berbunyi, sampai segitunya memang ntah bagaimana keadaannya jika sudah berada di rumah. Ia teringat pak Al oorangnya cemburuan mamen


oOo

Oishiii mamenn wkwk, Jan lupa follow ye baca doang vote and follow kaga.



My Husband Is DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang