Hanabi 2

1.6K 205 69
                                    

Masih dengan kimono orange yang sama dengan beberapa tahun silam Naruto mempersiapkan diri dihadapan cermin, tersenyum tipis ketika menyadari dirinya sudah terlihat sangat baik.

"Naruto, maaf aku akan sedikit terlambat ada beberapa masalah disini"

Suara Sasuke diseberang sana menjadi salah satu alasan kenapa Naruto sedikit sedih. Ia sedih Karena Sasuke tidak bisa datang bersamanya seperti tahun tahun sebelumnya.

Tadinya Naruto ingin menaruh curiga pada Sasuke tapi setelah mendengar ramainya suara orang yang membicarakan masalah saham, membuat Naruto memilih percaya

Ia menghela nafas sejenak, lalu berkata pelan, sangat pelan hingga hanya dirinya dan Sasuke yang dapat mendengar

"Hm, baiklah kalau begitu"

"Naru, sayang...tunggulah di bangku taman dekat tempat festival itu, aku akan mendatangi mu disana"

Suara lembut Sasuke yang lagi lagi mampu membuat Naruto melemah kini memasuki gendang telinga pria yang masih setia dengan marga Uchiha nya. Senyum tipis kembali terukir disana, sudah lama ia tidak mendengar suara dengan nada lembut dari Sasuke.

Bibir yang tadinya mengarah kebawah karena kecewa dengan apa yang di dengarnya kini beralih menjadi sebuah senyum manis padahal Naruto tau Sasuke tidak akan melihat senyum itu

"..aku tidak akan lama, secepatnya aku menemui mu, oke?"

Dan dijawab gumaman singkat yang terdengar menyenangkan di telinga Sasuke

.
.

Langkah yang tadinya Naruto susuri tidak terasa melelahkan sama sekali, membayangkan wajah putih Sasuke yang akan menemuinya lalu berjalan bersamanya mendatangi berbagai stan hingga berakhir di bawah cahaya hanabi yang berada di atas langit- sama seperti 3 tahun yang lalu saat Sasuke membawakan cincin padanya.

Naruto sudah sampai pada tempat yang dikatakan Sasuke, ia mengadahkan kepalanya melihat langit malam yang penuh dengan pintang sesekali jari jari itu mengelus cincin yang masih melingkar di jari manisnya. Masih dengan raut yang sama, raut seorang Naruto dengan senyum secerah matahari nya

Kaki itu bergoyang kecil menghilangkan rasa bosan yang pelan pelan kembali muncul, ia ingin menghubungi Sasuke tapi sialnya ponsek yang selalu dikantonginya kini sengaja ditinggal, dengan alasan yang sama

Pasti Sasuke akan datang

Menit menit sudah berlalu, pikiran buruk menghantui Naruto, ia hanya takut kejadian saat ulang tahun Sasuke kemarin kembali terjadi pada hari ini. Naruto mulai menundukkan kepalanya, sedikit menggigit bibirnya

Tapi Sasuke sudah janji kan?

Ah, bisa saja Sasuke sedang sangat sibuk, atau jangan jangan Sasuke tidak bisa datang? Apa aku pulang saja? Tapi bagaimana jika Sasuke tiba tiba datang dan aku sudah pulang ke rumah? Mungkin Sasuke di jalan? Tapi..lama sekali

Begitulah isi pikiran Naruto yang memenuhi kepalanya, dan tepat ketika Naruto menunduk dalam sembari menghela nafasnya berkali kali dengan beribu perasaan ragu di dadanya. Secara tiba tiba sebuah sepatu hitam milik seseorang yang sangat ia kenali kini menanjak di atas tanah yang sama dengan kakinya dengan posisi berhadapan dengannya

Lekas Naruto mengangkat kepalanya, mencari keberadaan pemilik sepatu. Sama seperti dugaannya Sasuke sudah berada di hadapannya. Tersenyum tipis lalu mengangguk pelan sembari menyodorkan tangan terbuka

"Maaf aku terlambat, ayo kita pergi"

Satu kalimat itu mampu membuat Naruto menurut. Alih alih mengeluarkan emosi, Naruto justru tersenyum simpul menyambut uluran tangan itu lalu bergumam senang. Senang karena ternyata Sasuke menepati janji nya walaupun sedikit terlambat

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang