Sudah sekitar satu bulan pasca kejadian hujan itu dan selama satu bulan itu pula Sasuke semakin menjaga Naruto dengan baik, berusaha melindunginya dari ancaman apapun
Tapi namanya juga pembully, mau bagaimanapun mereka akan terus mencari celah untuk membully Naruto, ditambah lagi kedekatan Naruto dengan Sasuke sang idola sekolah membuat hari hari Naruto tidak akan tenang jika Sasuke tidak ada di sampingnya.
Seperti kali ini contohnya
Kelas Naruto sedang melaksanakan pratikum kimia, semua menggunakan jas laboratorium, tidak terkecuali Naruto.
Seperti biasa, cairan cairan kimia yang menjadi bahan pecobaan bergerak kesana kemari mengikuti wadahnya dan juga orang yang memegangnya.
Naruto memperhatikan keadaan sekitar, banyak cairan cairan yang dia sendiri tidak mengenalinya, Naruto bergumam sebentar menerka nerka cairan apa saja yang ada di ruangan itu
"Ini larutan NaOH, berhati hatilah walaupun sudah berupa larutan NaOH ini jika terkena kulit akan menyebabkan iritasi atau rasa gatal dan rasa panas" suara sensei yang mengajar di kelasnya memecah lamunan Naruto, ia mengangguk anggukan kepalanya tanda paham tetapi masih dengan mata yang memandang polos ke arah labu erlenmeyer beisikan larutan NaOH tersebut.
"Sekarang akan kita mulai praktikumnya, sensei akan membuatkan kalian menjadi beberapa kelompok"
Penuturan dari sensei yang menjelaskan tentang kelompok, disambut desahan kecewa oleh beberapa murid dikelas. Mereka tidak bisa memilih teman sekelompok mereka dan itulah yang membuat mereka tidak suka dengan keputusan senseinya.
Asuma sensei - nama guru mereka, menghiraukan lenguhan kecewa itu, ia mengangkat bahunya acuh lalu mulai membentuk kelompok berdasarkan pilihan yang sudah ditentukannya.
Masing masing murid sudah mendapat teman kelompok masing masing, hanya beberapa yang belum dan salah satunya Naruto.
Ia tidak ambil pusing dengan pembagian kelompok ini, toh setiap kelompok ada atau tidak ada dia rasanya akan sama saja 'kan?
Tapi rasa rasanya semua kata "tidak ambil pusing" harus ditarik nya, ia menelan ludahnya gugup ketika mengetahui teman kelompoknya
"..Uzumaki Naruto dan Namikaze Naruko"
Keputusan final itu disambut dengan pandangan penuh rasa tertarik oleh murid murid di kelas ini. Ah, Naruto sebenarnya senang bisa satu kelompok bersama Naruko, hanya saja ia takut, takut kalau ternyata ia ceroboh dan bisa melukai Naruko-lagi.
Naruto menggelengkan kepalanya pelan, mengusir pikiran pikiran negatif yang datang ke kepalanya, ia menganggukan kepalanya ke arah sensei lalu berjalan menuju tempat Naruko yang saat ini enggan menatap wajah Naruto
Sebuah senyum hinggap di wajah Naruto ketika melihat kembarannya itu
"Naruko-chan, ayo lakukan praktikum ini"
.
.
.Naruko benci melakukan ini, dia sangat enggan mengikuti praktikum, pertama dia takut terkena cairan kimia yang tentu saja sewaktu waktu bisa melukainya dan yang kedua dia malas berurusan dengan kembarannya yang selalu dia hindari setiap detik.
Naruko mendengus kesal, matanya menatap Naruto yang sedang berjalan kearah nya disertai senyuman manis. Saat Naruto sudah berhadapan dengannya, ia memalingkan wajah sebisa mungkin menghindari kontak mata.
Ia mendengar penuturan Naruto, penuturan kembarannya yang mengajaknya untuk segera melakukan praktikum. Naruko melenguh malas, ia masih enggan untuk melihat wajah Naruto. Jadilah ia langsung beranjak dan mengambil barang barang praktikum yang diekori oleh Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
Hayran KurguNaruto tidak pernah merasa dilindungi Naruto tidak pernah merasa disayangi Naruto tidak pernah merasa dicintai Tapi Satu orang hadir ke hidupnya, mengubah jalan ceritanya. Uchiha Sasuke Hanya sebuah cerita dimana Naruto akhirnya paham arti dicintai...