Pindah

1.9K 242 12
                                    

Buku buku bertumpuk di sekitaran Sasuke. Ia nyaris jatuh tertidur kalau saja suara Naruto tidak datang ke telinganya.

"Sasuke, kalau mengantuk jangan di paksakan" tegur Naruto pelan

Mereka sedang berada di perpustakaan, jarang jarang mereka mengunjungi tempat ini, apalagi Naruto yang notabenenya sangat tidak menyukai buku. Tapi berbeda kali ini, mereka harus mempersiapkan diri sebelum ujian kelulusan.

Yup, mereka akan lulus dalam waktu dekat meninggalkan masa masa remaja mereka dan beranjak menuju dewasa. Awalnya Naruto tidak ingin melanjutkan diri ke jenjang perkuliahan tapi Sasuke tidak setuju dengan hal itu, satu kalimat yang membuat Naruto luluh kala itu

"Lalu siapa yang akan menemani ku saat kuliah nanti?"

Naruto menghela nafasnya lelah, ia tidak percaya dirinya bisa melanjutkan diri untuk kuliah. Hei, ia tidak pintar bahkan untuk belajar saja ia malas dan-tidak punya waktu tentu nya.

"Dasar kau ini. Biaya nya tidak kecil Sasuke" jelas Naruto kala itu ia memukul kecil bahu Sasuke tanda merajuk dengan keputusan Sasuke yang memaksanya untuk kuliah

"Aku yang akan membayar uang kuliah mu" putus Sasuke mutlak tidak bisa diganggu gugat.

Naruto menyengirtkan alisnya, ia tidak setuju dengan keputusan Sasuke yang terlalu tiba tiba ini, ia melayangkan protes nya

"Apa? Tidak. Aku sudah terlalu banyak merepotkan mu"

Naruto terdiam sejenak, ia mengajak kepalanya berpikir . Ah, Naruto tau apa yang harus ia lakukan, ia membuka suara nya lagi mengajak Sasuke agar mau berkompromi dengannya

".. bagaimana kalau aku mengambil test beasiswa? Kau tidak perlu membiayai ku tapi aku tetap akan kuliah bersama mu"

Sasuke menatap Naruto, ia mau menyetujui usulan itu tapi ada rasa ragu di hatinya

"Lalu, jika kau tidak dapat beasiswa, bagaimana? Tidak kuliah?"

Naruto bergumam kecil, ia mengiyakan pernyataan Sasuke tapi takut jika Sasuke kecewa dengan keputusannya itu.

"..baiklah begini saja, kau mengambil test beasiswa jika kau tidak lulus aku yang akan membiayai kuliah mu" lanjut Sasuke memberikan sebuah keputusan akhir

"Tapi" elak Naruto

"Tidak ada tapi tapian, kau mampu dan aku yakin akan hal itu" putus Sasuke mutlak

"Aku tidak pintar Sasuke" rengek Naruto

"Kau bisa, ayo semangat semangat" Kata Sasuke sembari memukul pelan kepala Naruto menggunakan buku

Naruto meringis kecil lalu cemberut lucu ia meletakkan dagunya di atas meja

"Aku tidak bisa Sasuke"

Sasuke mendengus geli, ia mengusak surai pirang itu dengan lembut

"Kalau begitu ayo belajar sampai kau bisa, ganbatte ne?"

Perlakuan dari Sasuke sukses membuat wajah Naruto memerah, ia membuang wajah sembari bergumam kecil yang berarti ia setuju dengan keputusan Sasuke.

Dari situlah alasan mengapa mereka berakhir di perpustakaan hampir setiap hari, duduk disana dan menyibukan diri dengan buku bukuan yang bahkan Naruto enggan untuk terus membacanya. Biasanya Sasuke akan memperhatikannya, menanyai bagian mana yang Naruto tidak mengerti tapi tidak kali ini, Sasuke juga sedang fokus dengan bukunya. Naruto bosan, akhirnya ia hanya bisa mengganggu Sasuke, kadang ia menyoret tangan kiri Sasuke atau kadang dia menyenderkan tubuhnya di tubuh Sasuke dan Sasuke tidak marah ia hanya membiarkan Naruto melakukan itu lalu mencubit hidung Naruto gemas kalau kalau Naruto mengganggu Sasuke hingga fokus nya terpecah.  Tapi tak apalah ia di ganggu, setidaknya Naruto mau belajar, begitu pikir Sasuke.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang