Naruto melamun di depan laptonya, tugas dari dosen belum juga selesai. Ia sibuk mengetuk ngetukkan jarinya di depan laptop dengan pikiran yang sudah terbang entah kemana
He really miss Sasuke so much
Dan masih saja Sasuke tidak ada kabar dalam waktu berbulan bulan. Naruto mendesah pelan untuk yang kesekian kalinya, ia menolehkan kepala ke arah jendela kamarnya yang terbuka lebar menampilkan pemandangan sudut kota tempat apartemennya berada.
Suhu udara semakin turun, mungkin karena sebentar lagi akan musim dingin. Naruto melangkah menuju jendela, menutupnya perlahan berusaha mengurangi rasa dingin yang perlahan mulai menghampiri dirinya. Tangan tan itu tidak tinggal diam, ia membuka lemari mencari cardigan lalu memakainya di badan untuk membungkus agar tubuhnya tetap hangat
Satu mug coklat panas yang tadi dibuatnya kini sudah kandas di teguknya. Mata biru itu melirik ke arah mug kesayangan yang ada di genggamannya, ia tersenyum tipis kala mengingat mug ini adalah hadiah salah satu permainan saat dia dan Sasuke pergi ke taman bermain kala itu.
Genggaman itu nyaris terlepas ketika mendengar bunyi yang keluar dari ponselnya, dan itu alarm. Ah, dia harus berangkat bekerja sekarang padahal ia baru saja ingin menyelesaikan tugasnya karena deadline yang semakin dekat tapi dari awal ini memang salahnya, kalau saja tadi ia tidak melamun mungkin tugasnya ini akan selesai kurang lebih setengah dari total keseluruhan
Laptop itu sudah mati, Naruto mengambil coat nya lalu menuju keluar tidak lupa mengunci pintu apartemen yang sewaktu waktu bisa saja akan kedatangan tamu tak diundang bila ia lengah.
Sebenarnya Naruto cukup lelah apalagi setelah lembur tadi malam, tapi dia harus mengumpulkan uang agar bisa menjalankan tanggung jawabnya terlebih...-janji nya pada Kyuubi.
Naruto masih ingat tentang janji itu, ia sudah bekerja keras selama 3 tahun belakangan untuk mengumpulkan uang agar bisa segera menggantikan uang Kyuubi yang sebelumnya dipakai untuk melunasi pengobatannya.
Telapak tangan yang sekarang bersarang di kantong coat masih saja terasa dingin, Naruto semakin menggerakkan tangannya agar lebih masuk ke dalam coat mencari cari kehangatan yang tersisa. Bekerja di 4 tempat yang berbeda bukanlah hal yang mudah bagi Naruto apalagi ia disibukkan dengan tugas kuliah tapi mau bagaimana lagi, ia harus menepati janjinya dengan Kyuubi apalagi uang itu berada dalam jumlah yang besar.
Ia sudah sampai di tempatnya bekerja, Naruto cukup bersemangat karena hari ini hari terima gaji, ia sedikit berandai, mungkin jika uang nya sudah diberikan kepada Kyuubi, dia bisa mengurangi pekerjaannya yang awalnya empat menjadi dua pekerjaan, setidaknya ia bisa beristirahat dari lelahnya kuliah dan bekerja. Naruto tersenyum senang, ia yakin hari ini uangnya sudah terkumpul semua.
Dan tepat dugaannya, usai melayani pembeli yang memesan cheese cake di cafe itu. Atasannya memanggil Naruto, menyuruhnya untuk segera masuk kedalam ruangan.
"Ini gaji mu untuk bulan ini"
Naruto menganggukkan kepalanya sembari tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Tangannya sudah siap menerima sodoran uang yang tadi di berikan oleh atasannya.
"..dan ini bonus untuk mu"
Lanjut atasan Naruto yang membuat pemuda pirang manis ini menaikkan alisnya bingung. Tumben tumbenan bosnya yang satu ini memberikan uang bonus. Tangan Naruto ragu ragu menerima uang yang kata atasanya merupakan uang bonus
".. terima lah jangan ragu, sebentar lagi natal dan aku tau kau pasti butuh uang lebih untuk kebutuhan mu belakangan ini. Terima kasih atas kerja keras mu beberapa bulan belakangan ini" lanjut atasan Naruto sembari tersenyum tipis mencoba meyakinkan Naruto

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionNaruto tidak pernah merasa dilindungi Naruto tidak pernah merasa disayangi Naruto tidak pernah merasa dicintai Tapi Satu orang hadir ke hidupnya, mengubah jalan ceritanya. Uchiha Sasuke Hanya sebuah cerita dimana Naruto akhirnya paham arti dicintai...