Perpustakaan

3.5K 363 182
                                        

Selimut berwarna abu abu yang tadinya membungkus rapi tubuh seseorang, secara tiba tiba tersibak pelan setelah mendengar bunyi alarm

Wajahnya ia sembunyikan di balik bantal lalu kembali menutup kelopak matanya tanda malas untuk bangkit dari kasur. benar kata orang, gravitasi terkuat ada di kasur.

RING RING RING

Alarm peringatan kedua kembali berbunyi. si pemilik ponsel ini berdecak pelan, merutuki jarinya yang tadi tidak memencet tombol off dengan benar

Setelah terdiam beberapa menit, akhirnya ia memilih untuk mendudukan diri sembari mengusap wajahnya kasar lalu meregangkan tubuh yang terasa cukup pegal akibat berbaring semalaman

Lantai dingin terkena AC dalam kurun waktu berjam jam, menyapa telapak kaki Naruto kala ia menurunkan kakinya dari kasur untuk bergegas menuju kamar mandi

Cermin yang tergantung di atas wastafel sudah pasti memantulkan bayangan Naruto sekarang. Wajah kusut, rambut berantakan, dan jangan lupakan kantung mata yang terlihat agak gelap, menyapa indra pengelihatan Naruto. Ia menghela nafas lelah, kepala nya sudah cukup berat memikirkan masalah masalah di hari sebelumnya hingga membuat Naruto kembali menunjukkan perasaan hampa.

Keran terbuka dan suara air mengalir menyapa telinga Naruto. Sesaat tangannya mengadah membentuk sebuah mangkuk untuk mengumpulkan air pada satu titik, lalu membasuh wajahnya yang terasa lengket

Harus Naruto akui, ia masih menangis tadi malam

Sedikit banyak ingatan ingatan tentang Sasuke muncul di dalam lamunannya saat terbaring di atas kasur hingga membuat ia terjaga sampai tengah malam

Naruto memejamkan matanya, menikmati setiap tetes yang terasa memijat lembut wajahnya, menggantikan perasaan lelah menjadi sebuah semangat baru. untuk hari ini, setidaknya.

Mata biru itu menatap ke dalam kaca, memperhatikan baik baik keadaannya yang cukup berantakan. Dalam diamnya, sebuah ingatan kembali muncul memenuhi relung memorinya

"Kau minta padaku untuk berhenti menyakitimu bukan?"

"Kalau begitu-"

"Ayo bercerai"

Ingatan itu lagi. Naruto mengerutkan alisnya sambari menggigit bibir bawahnya. Tangan tan milik pria berambut kuning itu kini beralih, memegang cermin di ikuti jari jemari nya yang bergerak seakan akan mengelus pantulan wajahnya

"Apa karena aku jelek?"

"Apa karena aku bodoh?"

"Atau karena aku terlalu menuntutmu?"

Lagi. semua pertanyaan yang masih mencari tau alasan di balik Sasuke meninggalkannya, keluar begitu saja dari mulut Naruto. Nafasnya terasa panas, mungkin karena perubahan emosi yang mulai timbul lagi

Naruto mendongakkan kepalanya mencegah ada tetesan baru keluar dari matanya. Ia terbatuk kecil sesaat setelah kembali ke posisi semula. Sedangkan tangannya beralih menuju gelas yang tertata rapi di atas wastafel, tempat sikat gigi miliknya dan- Sasuke diletakkan

Buru buru Naruto mengambil sikat gigi tersebut, memberikan pasta gigi diatasnya lalu menyikat gigi yang sudah pasti bau- khas orang bangun tidur

Indra pengelihatannya masih fokus pada cermin, memperhatikan tangannya yang bergerak ke kanan, ke kiri, atas, bawah. Berupaya untuk membuat giginya tampak putih

Tanpa sengaja, netra biru itu melirik sekilas ke arah sikat gigi milik suami, maksudnya- mantan suaminya sebelum akhirnya terdiam sejenak

Dan atensi nya jatuh pada sikat gigi yang di tinggalkan Sasuke

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang