Hening
Tidak suara sahutan darimanapun. Mata Naruto masih melebar, membungkam mulutnya rapat rapat. Sedetik kemudian tangannya menghapus kasar mata birunya yang tadi basah karena menangis
"Naruto.."
"Naruto.."
"Naruto.."
Panggil Sasuke pelan berkali kali, berharap Naruto mau menoleh lalu menandatanganinya. Disisi lain, Naruto membuang wajahnya, menarik nafas berkali kali sembari menggenggam tangannya yang terasa dingin
Masih tidak ada jawaban dari Naruto. Sasuke menggigit nafasnya pasrah. Bukan salah Naruto, pikirnya.
Bukan salah Naruto jika ia tidak mau menjawab panggilan Sasuke, bukan salahnya jika ia tidak mau menyambut kehadiran Sasuke.
Suara pelan lonceng kuil yang bergerak terkena hembusan angin, mengisi keheningan mereka. Sasuke tetap berdiri pada posisinya, ia menghela nafas pelan lalu menunduk sembari menyenderkan badannya di depan pintu. Berjanji tidak akan beranjak hingga Naruto meninggalkan kuil
"Duduklah di samping ku jika kau ingin berdoa"
Suara pelan Naruto yang Sasuke rindukan menggema di ruang telinga Sasuke. Sontak Sasuke menegakkan tubuhnya, menoleh cepat ke arah Naruto
"-Aku sudah menyiapkan dupa untuk mu" sambung Naruto lagi
Tanpa pikir panjang Sasuke lekas mendudukan dirinya di samping Naruto, mengambil dupa yang telah disiapkan oleh seseorang di sampingnya
Sasuke menutupkan matnya rapat rapat, menempelkan tangan yang tengah memegang dupa di keningnya. Alisnya bertaut, entah apa yang tengah diucapkan dalam hatinya.
Sedangkan Naruto, menoleh ke arah Sasuke, memperhatikan setiap gerak geriknya, menelusuri wajah tampan Sasuke. Seseorang yang ia kagumi, seseorang yang ia sukai, seseorang yang ia sayangi-
dan seseorang yang ia cintai, selalu tanpa ada celah sedikitpun.
"Aku membayangkan, apa yang tengah kau ucapkan saat berdoa" Ucap Naruto ketika melihat Sasuke telah usai berdoa
"Kenapa?" jawab Sasuke sembari menoleh ke arah Naruto
Dan di jawab senyum tipis oleh Naruto
"Tidak. Hanya saja kau terlihat sangat khusyuk dalam berdoa"
"Benarkah?" Sasuke menatap lamat lamat mata biru Naruto, mencari titik kerinduannya di dalamn sana
"Hu'um"
Sasuke tidak melanjutkan obrolan hanya menatap Naruto dalam diam
"Naruto" panggilnya sekali lagi, disahut dengan jawaban singkat oleh Naruto
"Iya?"
"Kau sudah sarapan?" Tanya Sasuke, sedangakan Naruto menjawab dengan gelengan menandakan ia belum mengkonsumsi apa apa untuk sarapan hari ini
"Let's grab some"
Naruto tidak menjawab, sedangkan Sasuke menunggu kalimat selanjutnya yang akan di keluarkan Naruto. Beberapa detik kemudian, Naruto beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil langkah kecil
"Ayo"
Sasuke menelan ludahnya gugup, berdiri kikuk lalu mengangguk pelan, ia tidak menyangka Naruto akan menerima tawarannya. Lekas ia berdiri, menepuk nepuk coat yang tengah digunakannya untuk menghilangkan debu yang menempel.
Laki laki berambut hitam dipertengah usia 25 tahunan itu berdiri gugup, meruntuhkan image dingin yang selalu ia bangun di depan orang orang. Dihapadannya, Naruto memperhatikan gerak gerik pria tersebut, lalu tersenyum tipis ketika melihat sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionNaruto tidak pernah merasa dilindungi Naruto tidak pernah merasa disayangi Naruto tidak pernah merasa dicintai Tapi Satu orang hadir ke hidupnya, mengubah jalan ceritanya. Uchiha Sasuke Hanya sebuah cerita dimana Naruto akhirnya paham arti dicintai...