Naruto membuka kertas undangan itu, ia mencari tau undangan apa dan ditunjukan pada siapa undangan ini.
Ah, Naruto melihat ada gambar balon di ujung kertas dan dari situ Naruto bisa menyimpulkan kalau ini undangan ulanga tahun. Yap, Naruko ulang tahun tanggal 10 Oktober
Persis seperti dirinya
Helaan nafas terdengar dari diri Naruto, ada yang aneh, kenapa tiba tiba Naruko mengundangnya? ataukah ini hanya undangan nyasar? Tapi semua kebingungan Naruto terjawab ketika ia membaca deretan tulisan dibagian ujung kanan kertas
To : All studens Konoha High School
Naruto tersenyum kecil, rupanya seluruh siswa. Berarti dia termasuk kan? Dan berarti dia juga boleh hadir kan? Naruto mengambil ponselnya, mengecek tanggal berapa ini
8 Oktober
Ah masih ada waktu 2 hari untuk membelikan Naruko hadiah, ia mulai merangkai skenario dimana nanti ketika tanggal 10 Oktober --tepat hari ulang tahunnya juga ia akan bertemu dengan orang tuanya dan Naruto yakin itu akan menjadi ulang tahunnya yang terindah karena setelah sekian tahun lamanya akhirnya ia bisa bertemu dengan keluarganya menyapanya dan tersenyum hangat pada mereka.
Tapi ada satu hal yang masih mengganjal Naruto. Tepat 10 Oktober pula beberapa tahun yang lalu Iruka Jii-san resmi meninggalkannya. Dan lusa, adalah hari peringatan kematiannya. Mata Naruto menyendu, ia tidak bisa sepenuhnya senang di tanggal 10 Oktober nanti tapi tak apa, ia akan mengunjungi Ojii-san nya dulu lalu pergi ke acara Naruko, setidaknya dengan begitu ia merasa bisa merayakan ulang tahunnya bersama orang tersayang.
Lamunan Naruto terhenti ketika menyadari sesuatu
Dia terlambat
Tanpa pikir panjang, pemilik mata biru ini langsung berlari, ia menelan salivanya panik, ah sudah pasti dia akan kena marah dari pegawai lain.
Naruto masih terus berlari hingga seseorang menahan tangannya secara tiba tiba
"Hei, hei what's wrong babe?"
Sontak Naruto menolehkan kepalanya kearah seseorang yang menahan tangannya.
"Ha-hah? Babe?" Naruto heran, tapi rada bingungnya sudah terganti dengan sebuah dengusan, ternyata yang menahan dan memanggil dia babe adalah Sasuke, kekasihnya sendiri.
"Kau mengejutkan ku" dengus Naruto kesal, Sasuke hanya tertawa kecil lalu merangkul Naruto
"Kenapa buru buru sekali?" Tanya Sasuke
"I'm late"
Naruto sudah siap melanjutkan langkah terburu burunya, tapi Sasuke dengan segera menggeret Naruto menuju mobilnya
"Biar aku antar"
Yang ditarik tadi hanya diam mengikuti kata Sasuke, ia mendudukkan dirinya disebelah Sasuke dan mobil itu langsung melaju dengan kecepatan yang normal
Mereka sudah sampai, dan sebelum Naruto membuka pintu mobil, Sasuke langsung menolehkan kepalanya dan mengusak kepala Naruto
"Sudah makan?"
Naruto menggelengkan kepalanya, melihat hal itu, Sasuke langsung mengambil roti yang ada di mobilnya, beruntung tadi Sasuke sempat hang out sebentar bersama temannya, ketika di jalan pulang, pesan singkat masuk di ponselnya dan ternyata itu dari Naruto, ia lekas beranjak membeli roti dan pamit pergi sebentar pada teman temannya, karena ia tau jam segini pasti Naruto belum makan.
"Hn, jangan lupa dimakan ya?"
Naruto tersenyum manis ketika melihat roti yang disodorkan oleh Sasuke ia menganggukan kepalanya, menurut dengan permintaan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
FanfictionNaruto tidak pernah merasa dilindungi Naruto tidak pernah merasa disayangi Naruto tidak pernah merasa dicintai Tapi Satu orang hadir ke hidupnya, mengubah jalan ceritanya. Uchiha Sasuke Hanya sebuah cerita dimana Naruto akhirnya paham arti dicintai...