I Know I'm Not The Only One

2.8K 297 122
                                    

"Kau..bercanda kan Sasuke? iyakan?"

Tidak ada tanggapan dari Sasuke, ia hanya menatap Naruto lekat lekat menghela nafas sejenak lalu mengangguk pelan

"Aku serius"

Mata biru itu membelalak nanar, mengeluarkan semua emosi di balik matanya. Sasuke bohong kan? Iya kan? Tidak mungkin Sasuke nya meninggalkan dirinya sendirian

"Sasuke, bercanda mu tidak lucu hahaha"

Naruto berusaha tertawa, tawa menyakitkan mencoba meyakini dirinya bahwa itu semua hanya candaan dari Sasuke

"Dengar Naruto, aku tidak berbohong ataupun bercanda. Aku sudah menyiapkan surat cerai nya dan kau hanya tinggal menandatanganinya" Sasuke memijit pelan dahinya, terkadang ada sebuah ragu menghampiri hatinya, apakah keputusan menceraikan Naruto sudah benar?

"..kuberi kau waktu satu minggu, setelah itu aku akan kesini lagi mengambil suratnya" lanjut Sasuke lalu terdiam sejenak memberikan jeda dalam pembicaraan mereka kalau kalau Naruto ada sebuah pertanyaan

Hening, hanya ada suara gesekkan angin dan daun daun yang menembus jendela mereka. Naruto masih dengan ekspresi yang sama-tidak menyangka apa yang sedamg terjadi tidak memberikan tanggapan apa apa, jika saja ia bisa mungkin saat ini tangan tan nya sudah menampar pipinya kuat kuat. Tapi sayangnya ia sendiri tidak punya tenaga bahkan untuk bergerak sesentipun rasa rasa nya tak mampu

1 detik

2 detik

3 detik

Baiklah. Sudah saatnya Sasuke pergi, ia membalikkan tubuhnya melangkah menuju pintu apartemen yang kurang lebih sudah 4 tahun ia miliki bersama Naruto, tempar yang menjadi saksi cerita mereka dan tempat yang menjadi sebuah kisah pernikahan dimulai

Baru saja tubuh itu berbalik, ada sebuah tangan yang yang lebih kecil dari tangan milik Sasuke, menariknya dengan cepat dan suskes membuat tubuh Sasuke kembali menghadap Naruto

"tu.. tunggu Sasuke, ke-kenapa kau meninggalkanku? maaf kalau ini tentang kejadian kemarin. Maaf maafkan aku, a-atau karena aku tidak pandai mengurusmu? Sasuke, a-aku akan belajar memasak untukmu, aku akan bangun lebih pagi agar bisa lebih cepat menyiapkan sarapan, aku akan selalu membukakan mu pintu lebih cepat dibanding sebelumnya saat kau pulang, aku ti-tidak akan menganggumu lagi saat kau sibuk bekerja, aku tidak akan mendesak mu lagi untuk menerima semua keinginanku. A-ku mohon tetaplah disini bersama ku"

Naruto menggenggam erat tangan Sasuke, memintanya agar tetap berada disisi Naruto. Mata biru itu sudah kehilangan cahanya, ia menyampaikan semua rasa takut, kecewa, sedih lewat sehuah tatapan nanar. Suara Naruto bahkan sudah sangat bergetar, menahan semua isak tangis yang sudah siap keluar di detik itu juga. Berdoa dengan keras di dalam hati agar Sasuke mau mendengarkan dirinya, untuk kali ini saja.

Tapi, tidak semua harapan akan tercapai bukan? Sasuke tidak menjawab apa apa, ia menggeleng pelan menatap Naruto yang masih berusaha menahan dirinya

"Maaf"

Satu kata itu keluar dari mulut Sasuke, tak berapa lama ia membalikkan badannya lagi melangkah menuju pintu apartemen

BRUK

Siapa yang menduga? Naruto langsung menubrukkan dirinya memeluk erat Sasuke dari belakang, menempelkan keningnya pada punggung bebas Sasuke

"Jangan tinggalkan aku..aku mohon"

Tidak ada tanggapan lagi, Sasuke justru melepaskan lingkaran tangan Naruto ditubuhnya lalu menjauhi punggungnya dari badan Naruto. Ia melangkah pelan menuju pintu berusaha menahan diri untuk tidak mengengok kebelakang

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang