Sassy membuka matanya perlahan kala jam kecil yang berada dinakas terus saja berbunyi. Dia mengerjap ngerjapkan matanya, mengumpulkan nyawanya kembali setelah tidur malamnya.
Dilihatnya jam dinakas, sudah jam setengah 5 dini hari. Dia mengambil jam kecil itu lalu mematikannya. Segera bangkit dari ranjang kecilnya dan menuju kamar mandi.
*
Kini sassy sedang duduk dimeja makan sendirian, menunggu suaminya untuk bangun dan sarapan bersama.
Setelah tadi dia membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan.Sassy tertunduk lesu, pasalnya sudah jam 7 lewat, tapi suaminya itu tak kunjung membuka pintu kamarnya.
Dengan keberaniannya dia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu kamar suaminya itu.Tok...
Baru satu ketukan, pintu itu sudah dibuka oleh pemiliknya.
Melihat itu sassy langsung menundukkan kepalanya."Sedang apa kau?"
"Maaf, aku hanya ingin membangunkanmu." Jawabnya dengan nada bergetar
"Apa kau tuli? Hah?" Bentak jack
Sangking takutnya sassy tak berani menjawab, dia terus saja menundukkan kepalanya.
Jack melangkah lebar, dengan menyenggol bahu kecil sassy. Membuatnya terhuyung kebelakang.
Braakk
Terdengar pintu ditutup jack dengan sangat keras.
Lagi lagi jack tidak mau sarapan dirumah' batin sassy.Apa salah sassy sebenarnya? Kenapa jack memperlakukannya seperti ini?. Padahal sebelumnya, dia tak pernah mengenal jack begitu pula sebaliknya.
***
"Hai sayang" ucap gadis itu yang kini berada diruangan jack
Jack hanya tersenyum menyambut kekasihnya itu. Stella. Ya dia adalah gadis yang dicintai jack, dan juga menjabat sebagai kekasih jack.
"Udah sarapan belom?"
Jack hanya menggeleng.
"Hah..istri macam apa, yang tak memberi sarapan kesuaminya" gerutu stella seakan menyalahkan sassy"Udahlah sayang, gimana kalau kita cari sarapan diluar" tawar jack
Stella mengangguk antusias.
Stella memang tidak bekerja diperusahaan jack, tapi memang sudah kebiasaan stella setiap hari berkunjung kekantor jack, untuk menemui kekasihnya itu.
Jack sangat mencintai stella, bukan cuma cantik, tapi stella juga sangat baik dan juga kaya. Tidak seperti istrinya saat ini, sudah miskin, jelek, dan membuatnya muak.
Jack hanya tidak habis pikir dengan pikiran mamanya itu.Kenapa eva menjodohkannya dengan gadis kampung, sedangkan eva tau betul kalau jack sudah mempunyai kekasih yang lebih cantik dan kaya.
Apa yang salah dengan stella?'pikir jack.
"Sayang, kau melamun?" Tanya stella setelah mereka berdua sampai disebuah restoran ternama dikota itu
"Ah..tidak, aku hanya memikirkan beberapa pekerjaan yang akhir akhir ini sedikit mengangguku" jawab jack
Stella hanya manggut manggut.
"Sayang, gimana kalau hari ini kita kemall belanja, biar pikiran tenang" ucapnya antusias.Jack memijit pelipisnya yang sedikit pusing.
"Sayang ayolah" rengek stellaLagi lagi jack hanya bisa mengangguk, menuruti permintaan kekasihnya itu.
***
Koran dibuka selembar demi selembar, seorang gadis kini sedang mencari lowongan pekerjaan melalui koran.
"Aah..dapat" ucapnya senang, karna menemukan tempat kerja yang akan didatanginya besok untuk dilamar.
Dia segera mencatat nomor telepon serta alamat tempat kerja itu. Dan membereskan koran koran tersebut, sebelum suaminya pulang, kemudian kembali kekamar mempersiapkan segala sesuatunya.
Sassy tersenyum kala memikirkan besok dia akan pergi melamar pekerjaan.
"Mudah mudahan besok diterima"
Ucap sassy senang, padahal belom tentu dia diterima ditempat tersebut.Ceklek
Suara pintu depan terbuka, sassy berpikir suaminya, ya itu pasti suaminya. Dihampirinya dengan senang dan..
"Siapa kau?" Tanya sassy kepada wanita yang sedang bergandengan tangan dengan suaminya itu
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua

KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy [End]
Short Storybibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.