Srekk..srekk
Suara sapu bertautan dengan jalanan terdengar lebih nyaring dimalam hari.
Sudah dari jam 9 malam sassy menyapu jalanan jalanan ibu kota.
Kini jam menunjukkan tepat pukul 3 pagi.Sassy menghela napas sejenak, mengusap keringatnya yang kini membasahi dahinya.
Begitu lelahnya dia hari ini.Ya dia berkerja sebagai penyapu jalanan pada malam hari, guna mendapatkan uang lebih, untuk dikirimkan ke ibunya. Sebab sampai saat ini pun, suaminya tak memberikan uang sepeserpun padanya.
Sassy tak berani menanyakan perihal uang nafkah, apalagi meminta.
Dia memilih diam, dan sadar akan kehadirannya yang tak diinginkan.Dengan cepat dia mengayuh sepedanya, jarak antara rumah dan tempat kerja tak begitu jauh, jadi sassy masih punya waktu untuk tidur sebentar mengistirahatkan tubuhnya, sebelum nanti jam setengah 5, dia harus bangun lagi.
Dia masuk rumah dengan cara mengendap ngendap, harap harap cemas suaminya itu sudah tertidur pulas. Dengan langkah hati hati dia menuju kamarnya.
Ah..selamat. kali ini sassy selamat dan dapat tidur dengan tenang.
*
Rasanya baru saja sassy memejamkan matanya, alarm jam dinakas sudah berbunyi.
Segera dia bangun dan mengerjakan pekerjaan rumah, sebelum kembali dia berangkat bekerja.Sudah beberapa bulan berjalan, tapi jack belum mengetahui kalau sassy bekerja setiap harinya, bahkan sampai larut malam.
Entah karna sassy yang dengan pintarnya merahasiakannya, atau karna jack yang sama sekali tak peduli dengan istrinya itu.
Ceklek
Jack membuka pintu kamarnya, matanya langsung menuju kemeja makan, melihat sassy yang sedang duduk dimeja dan belum menyentuh makanannya.
"Selamat pagi, Apa kau mau sarapan?" Dengan senyuman mengembang, sassy menyapa jack.
"Apa kau tuli? Sudah ku katakan, aku takkan mau makan makanan yang kau buat" jawab jack dengan nada dingin.
Sassy hanya bisa tersenyum kecut lalu menunduk. Sudah seperti ini setiap pagi, sassy tidak heran lagi. Suaminya itu pasti akan menolak sarapan bersama.
Jack melengos begitu saja, lalu meninggalkan sassy sendiri.
Dengan cepat dia memakan sarapannya, lalu bergegas siap siap berangkat kerja.***
"Sas, apa kau tak ingin memberitahu suamimu tentang pekerjaanmu?"
Sassy hanya menggelengkan kepalanya.
Saat ini mereka sedang istirahat makan siang. Sassy selalu membawa bekal untuk menghemat pengeluarannya."Aku harap dia takkan pernah tau"
Ucapnya pasrah setelah beberapa saat mereka terdiam"Apa kau tidak lelah?"
Sassy hanya tersenyum.
"Kau bekerja seharian, dan malam pun kau juga masih bekerja, aku harap kau bisa menjaga kesehatanmu" nasehat lina"Apa kau mengkhawatirkanku?" Goda sassy
"Tentu saja, kau ini temanku, aku kasian padamu"
Sassy tersenyum, dia bersyukur masih ada orang yang menyayanginya.
**
"Mama sedang perjalanan kerumahmu sayang"
"Ada apa ma"
"Kau ini bagaimana, mama hanya ingin berkunjung, kau pulanglah"
"Tapi kan ma, dirumah ada sassy, aku sibuk"
"Ada yang ingin mama bicarakan, kau pulanglah sekarang"
"Baiklah ma, aku akan pulang" terdengar jack bicara dengan nada pasrah.
Ya baru saja mama nya telpon dan sedang menuju rumahnya.
Jack melajukan mobilnya cepat berharap dia lebih dulu sampai rumah, sebelum mama nya.Karna jack akan mengancam sassy terlebih dahulu, sebelum sassy mengadu tentang perlakuannya selama ini ke istrinya itu.
Jack sudah sampai rumah, tapi rumah terkunci? Kemana dia?' pikir jack
"Sas..sassy.. " teriak jack saat sudah memasuki rumahnya.
"Sas.. sassy.." jack kembali berteriak, namun tak ada suara sassy menyauti.
Terdengar mobil eva sudah berhenti didepan rumahnya.
"Hallo sayang..apa kabar?""Baik ma" dengan senyuman jack membalas sapaan mamanya
"Oiya, istri kamu mana?"
"Hah?"
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua

KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy [End]
Cerita Pendekbibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.