10. cari tau

5.3K 344 0
                                    

"Darimana saja kau"

Sassy terlonjak kaget, suaminya yang dikira sudah tidur, ternyata duduk diruang tamu.
"A-aku kerja" jawab sassy sedikit takut

Jack mengernyitkan dahinya, tanda bingung.
"Kerja?" Ulang jack

Sassy mengangguk pasti.
Diliriknya jam didinding, sudah jam setengah 4 lewat.
"Kerja macam apa, jam segini baru pulang?"

"Apa kau ingin membodohiku?" Ucap jack sedikit menekan disetiap katanya.

Sassy menggeleng cepat.
Jack mendekat. Sangat dekat. Bahkan sassy bisa merasakan hembusan nafas jack. Aroma parfum jack pun, bisa dengan jelas sassy hirup.
"Lalu, apakah kau juga bekerja menjadi wanita malam" ucapan jack sedikit menghina,
Sontak membuat sassy reflek mendorong tubuh jack menjauh.

"Bukan jack, aku.." belom menyelesaikan ucapannya, jack sudah memotongnya

"Halah, jangan banyak alesan kau, dasar wanita jalang" ucap jack penuh emosi

Jack pergi kekamar, dengan penuh kecewa, dan membanting daun pintu dengan keras.
Sassy hanya bisa menangis. Apalagi yang bisa sassy lakukan sekarang.

Tak bisa dipungkiri, memang kerja malam hari, beginilah resikonya, pikiran orang bisa salah sangka.

Sassy merebahkan tubuhnya, mencoba memejamkan matanya, setelah baru saja dia membersihkan diri.

Perutnya sangat lapar, tadi istirahat kerja, dia hanya memakan roti.
Dia kembali duduk, dan kemudian berjalan menuju dapur, dicarinya makanan didalam kulkas. Siapa tau bisa buat mengganjal perutnya yang lapar

Naas, semua stok makanan habis. Tinggal satu telur, niatnya untuk sarapan dia nanti, waktu berangkat kerja.

Sassy kembali kekamarnya. Merasakan perih dibagian perutnya.
Dia kembali merebahkan tubuhnya, dan mencoba memejamkan matanya.

**

Baru saja sassy memejamkan mata, entah kenapa matahari cepat sekali terbit.
Sassy sudah kini sudah siap untuk berangkat kerja.

Dilihatnya suaminya yang masih santai membaca koran diruang tamu dengan pakaian rumahan.

"Kau tidak kerja jack?" Tanyanya

Jack hanya menggeleng, tanpa menatap orang yang bertanya dan fokus kekoran.

"Kalau begitu aku berangkat kerja dulu" pamit sassy

Jack hanya diam.
Setelah dirasa sassy sudah keluar gerbang, jack mendongak. Melihat istrinya itu menaiki sepeda.
Jack buru buru mengikuti sang istri.

Jack penasaran, apa yang dilakukan sassy setiap harinya.
Kemarin jack memang sudah membaca pesan sassy, tapi jack tidak tau kerja apa sassy hingga larut malam, bahkan sampai pagi.

Jack sengaja bertukar mobil dengan temannya, agar sassy tak curiga. Jack sudah merencanakannya sejak semalam. Karna temannya yang memberi ide gila seperti ini.

Sudah seharian jack menunggu sassy keluar dari restoran.
Karna tak sabar, jack berusaha masuk, berpura pura memesan makanan. Jack sudah memakai topi dan kacamata, agar tak dikenali oleh sassy.

Setelahnya jack juga berusaha mencari ide untuk melihat kegiatan apa yang dilakukan sassy direstoran itu. Jack menjentikkan jarinya, mengisyaratkan memanggil pelayan
"Dimana toiletnya?"

"Oh, sebelah sana pak, lurus terus belok kiri, disebelah dapur"

Kebetulan sekali, toilet deket dapur.
Jack hanya manggut manggut.
Dia berjalan dengan santainya menuju toilet. Aah bukan, sepertinya jack menuju dapur.

Ya benar sekali, ada sassy disana, dia sedang mencuci piring. Bukan. Maksudnya tumpukan piring.
Begitu banyak piring yang harus sassy cuci.
Jack melihat sassy dengan rasa bersalah. Suami macam apa dia, yang membiarkan istrinya kerja seperti itu. Entah kenapa jack merasa dia gagal menjadi suami.

"Sas, kau ambil piring kotor dimeja depan no.23 ya" ucap salah satu karyawan senior.

"Baik kak"

Mendengar itu jack langsung kaget. Dia bingung, apa yang harus dia lakukan.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua

Sassy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang