Setiap harinya sassy lalui dengan berjualan keliling, dia juga bekerja ditempat loundry milik tetangganya, semuanya ia lakukan, agar bisa mencukupi kebutuhan ibunya.
Setiap bulannya ibunya meminta uang yang sama seperti saat dia berada dekat dengan jack. Karna ibu marti mengira kalau sassy masih bersama jack, dan jack juga masih memberi nafkah sassy.
Sore ini sassy bersyukur dagangannya habis terjual, dia bergegas pulang kerumah dengan senang untuk memberikan hasil jualannya kepada ibunya.
"Bu..sassy pul-.."
Kaget sassy saat mengetahui jack ada dirumahnya, sedang menyesap kopi yang disediakan ibunya.Sassy melihat kebelakang, benar sekali mobil jack terparkir didepan rumah, tapi kenapa sassy tadi merasa tak melihatnya, apa karna dia hanya fokus pada hasil jualannya tadi.
Pandangan sassy yang semula memerhatikan jack, kini beralih menatap ibunya.
Sudah dipastikan kalau ibunya sudah mengetahui semuanya, melihat tatapan ibunya yang sangat tajam, dan penuh emosi."Sassy, bisa kita bicara sebentar" ucap bu marti ramah.
Memang seperti itu, bu marti selalu bersikap ramah jika didepan jack dan keluarganya. Berbeda jika hanya didepan sassy.
Sassy mengikuti kemana arah ibunya akan membawanya, sekilas sassy melirik jack, yang hanya diam ditempat, dan map diatas meja.
"Dasar anak gak tau diri"
"Berani beraninya kamu bohongin ibu"
Plak
Plak
"Istri macam apa kamu, sampai suami kamu menjatuhkan talak. Hah?"
Plak
Byuurr
"Dasar anak sial"
"Ampun bu, maafin sassy bu" ucap sassy
"Apa? Maaf? Sudah seperti ini, kamu bilang maaf?
"Aakkh, sakit bu..ampun"
Terlihat bu marti menjambak kasar rambut sassy, dia juga menampar serta memukul sassy bertubi tubi.
Sassy hanya bisa memohon ampun, atas perlakuan ibunya. Dia tak berani memberontak.Kejadian itu tak luput dari penglihatan jack.
Jack yang tadinya hanya ingin diam diruang tamu, samar samar mendengar suara sassy memohon ampun.Jack memutuskan melihat kebelakang rumah, tepatnya disumur belakang.
Jack juga melihat bu marti mengguyur seluruh badan sassy dengan air, padahal badan sassy baru saja dipukuli. Pasti rasanya akan sangat perih."Ibu gak mau tau, kamu minta maaf sama jack, kalau bisa kamu mohon sama dia, agar tak menceraikanmu"
"Kalau sampai kamu menandatangani surat cerai itu, kamu jangan pernah injak kaki kamu dirumah ini"
"Bu, maafin sassy bu, sassy janji akan kasih uang bulanan sama seperti saat sassy bersama jack"
"Bu sassy mohon, sassy akan kerja keras, sassy bakalan kerja terus bu, cari uang untuk ibu, tapi sassy mohon jangan usir sassy" mohin sassy kepada ibunya
Plak
"Persetan dengan ucapanmu, ingat ya kalau sampai kamu tandatangani surat cerai itu, saat itu juga kamu bukan anak ibu"
Bu marti melepas cengkraman dirambut sassy.
Lalu menendang sassy dengan kakinya."Ganti bajumu, pakai masker, jangan sampai jack mengetahui atau curiga. Mohon padanya untuk tak menceraikanmu"
Mendengar hal itu, jack buru buru kembali keruang tamu.
Dia pura pura tidak tau apa yang telah dia lihat barusan.Limabelas menit kemudian, sassy keluar dengan memakai masker dan juga baju panjang, dia menunduk, dan menggerai rambutnya, untuk menutupi lukanya.
Jack hanya diam, mengamati gerak gerik sassy.
"Ah, apakah ini suratnya?" Tanya sassy basa basi, lalu mengulurkan tangannya ingin mengambil map yang ada dimeja.
Pergerakan sassy dicekal oleh jack, akhirnya tangan jack bertumpu dengan tangan sassy.
"Bisa kita bicara sebentar?" Ucap jack
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua

KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy [End]
Short Storybibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.