Plak
Sebuah tamparan tiba tiba saja mendarat dipipi sassy.
Sejak pagi hati jack bergejolak, ingin sekali dia segera pulang kerumah dan memarahi istrinya itu.
Namun pekerjaannya hari ini sangat banyak, dia harus menemui klien untuk perkembangan bisnisnya.Sejak pagi tadi stela tak henti hentinya mengoceh tentang apa yang dilihatnya kemarin.
Ya stela melihat sassy dipelukan seorang pria, moment itu langsung saja diabadikan lewat hape miliknya.Seketika otak stela berimajinasi, dan hatinya sangat senang.
Dengan ini stela yakin jack akan sangat membenci sassy.
Senyum smirk tak lepas dari wajahnya hari ini."Siapa pria itu?"
Sassy memegang pipinya sambil mengggeleng.
"Apa maksudmu jack""Dasar jalang"
Plak
Tamparan kembali dilayangkan oleh jack.
Tanpa sassy ketahui, sebenarnya dirumah sudah dipasang cctv oleh jack, memang sengaja jack memasangnya untuk melihat apakah sassy jujur padanya atau tidak.Dari awal jack hanya berpikir kalau sassy hanya mengincar hartanya.
Oleh karena itu, dia diam diam memasang cctv untuk melihat apa yang dilakukan sassy didalam rumah.
Tapi naas, selama ini jack tak melihat gelagat mencurigakan dari sassy.Lain hal lagi, hari ini jack melihat sassy diantar pulang oleh seorang pria, itu juga karna stela yang memberitahu. Bahkan jack melihat sassy dipeluk pria itu.
Jack memperlihatkan foto ke sassy.
"Masih bisa mengelak" dengan tegas jack mengatakannya didepan wajah sassy."Jack kau salah paham"
Jack menjauhkan tubuhnya dari sassy.
Dia merapikan lagi jasnya.
Kenapa ini? Apa yang salah? Bukankah harusnya jack tak marah.
Harusnya jack tak peduli dengan sassy. Tapi apa? Baru saja sassy diantar seorang pria emosinya sudah tidak terkendali.Jack memijat pelipisnya, dan duduk dipinggiran ranjang sassy.
"Kemarin, aku hampir pingsan, lalu pria itu datang menolongku" ucap sassy lirih"Persetan dengan kau" ucap jack, lalu pergi meninggalkan sassy.
Jack memasuki kamarnya, mencoba meredam emosinya. Dia berjalan lirih menuju kamar mandi, menyalakan air untuk membasahi kepalanya yang baru saja terasa panas.
Jack rasa bukan hanya kepalanya yang panas, tapi juga hatinya.Kenapa? Bukankah jack harusnya tak peduli, tapi kenapa setelah melihat foto dan cctv dia merasa ada yang aneh dari dalam dirinya.
Hanya menangis yang bisa sassy lakukan saat ini.
Mengusap perutnya kini juga bisa melegakan hatinya.
Bagaimana ini, jika jack sampai tau dia hamil.Sassy harus melindungi anaknya.
Apapun resikonya.
Sassy tak ingin buah hatinya jadi korban.
Mungkin sassy egois, tapi tidak, sassy hanya butuh teman hidup yang benar benar menyayanginya.Sassy menyandarkan tubuhnya dipinggiran kasur, dia duduk dilantai.
Entah darimana suaminya bisa tau kejadian kemarin, memang salah sassy, harusnya dia memberitahu suaminya dulu, agar dia tak salah paham.Harusnya juga sassy menolak bantuan dari pria itu untuk mengantarnya pulang.
Sassy melamun, memang selama ini suaminya telah bersama stela, tapi bukan berarti sassy bisa berbalik melakukan kesalahan dengan berselingkuh dengan pria lain.Semoga jack tak mengadukannya dengan mama eva, dia juga merasa takut kalau kalau mama eva juga ikut ikutan salah paham akan dirinya dan pria itu.
Foto itu, foto dijalan, ditrotoar, tapi darimana jack mendapatkannya.
Apa dia yang memotretnya waktu itu.
Ataukah jack menyuruh orang untuk memata matainya. Bukankah jack tak peduli denganku.'tapi tunggu..! kenapa jack kini marah marah?'
Sassy menegakkan tubuhnya, lalu tersenyum.
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy [End]
Nouvellesbibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.