15.kesal

5.9K 328 1
                                    

Praangg

Sassy sengaja membanting piring yang sedang dicucinya, entah keberanian darimana dia bisa melakukannya didepan jack dan stela.

Ya stela datang lagi kerumah jack.
Melihat stela yang sedang duduk berdekatan dengan jack, membuat sassy benar benar merasa kesal.

Jack menghampiri sassy saat mendengar suara kegaduhan didapur
"Ada apa?" Tanya jack datar

"Tak apa, aku hanya tak sengaja menjatuhkan piringnya" ucap sassy sambil memunguti pecahan piring

Jack menghela napasnya lebih dalam. Dia tau kalau sassy sedang merasa kesal. Dilihat dari nada bicaranyapun, dia sedang tidak baik baik saja.
Jack kembali keruang tamu, dan menemui stela.
"Sayang, sebaiknya kau pulang dulu, aku harus istirahat"

"Apa kau yakin baby, apa kau mau aku menemanimu?"

Jack menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah, bukankah tadi kau bilang akan menemani mama belanja"

Stela mengangguk
"Kalau gitu, aku pulang dulu ya baby, besok aku kesini lagi" stela pamit tak lupa mencium pipi jack mesra

Jack hanya diam saja. Dilain tempat sassy melihat pemandangan itu dengan hati kesal.
Dia meremas remas serbet yang sedang digenggamnya.
Jack membalikkan badannya, melihat sassy yang begitu kesalnya.

"Kenapa?" Tanya jack

Sassy diam

"Apa kau cemburu?" Jack kembali bertanya

"Apa menurutmu aku cemburu jack?" Bukannya menjawab, sassy malah berbalik bertanya

"Entahlah, aku tak peduli" ucap jack lalu masuk kedalam kamarnya.

*

Sudah larut malam, tapi jack tak kunjung keluar dari dalam kamarnya.
Sassy heran, apa jack tidak lapar.
Sassy memberanikan diri mengetuk pintu kamar jack

Tok..tok

"Jack, apa kau tidak makan?"

Tak ada jawaban dari dalam

"Apa mau aku bawakan makanan untukmu" tanya nya lagi

Masih tak ada jawaban

Kini sassy lebih memberanikan diri lagi memutar knop pintu, dan membukanya.
Dilihatnya jack yang tertidur.
Tapi, kamar jack panas, ac mati, dan jack malah selimutan.

Sassy menempelkan punggung tangannya, kedahi jack.
"Astaga, jack badanmu panas"

Sassy panik, dia segera meraih gagang telpon guna menelpon dokter.
Tapi tangannya dicekal oleh jack
"Jangan, aku tak mau disuntik"

"Tapi jack, badanmu panas, aku harus panggil dokter"

"Aku bilang jangan" dengan nada sedikit membentak, harusnya sassy paham apa yang diinginkan jack.

Sassy meletakkan telpon, dan berlalu menyiapkan air hangat, untuk mengompres suaminya itu.

Menaruh lap hangat dengan pelan, agar jack tidak terganggu.
Tapi sayangnya, jack malah membuang lap itu.
"Kau tak usah sok peduli denganku"

"Tap.."

"KELUAR" usir jack.

Sassy keluar dengan membawa baskom isi air hangat tadi.

Sudah jam 1 malam, sassy masih belom bisa tidur, dia masih memikirkan kondisi suaminya itu.
Dia mondar mandir didepan kamar jack.
Diputar kembali knop pintu jack.. dilihatnya jack sudah tertidur, tapi panasnya belom juga turun.

Sassy kembali membawa kompresan untuk jack.
Semoga kali ini jack tidak terganggu dengan aktivitas sassy.

Sassy menempelkan kain didahi jack, syukurlah jack tidak terbangun.
Setelah dirasa kain lap dingin, sassy mengganti lagi dengan kain yang hangat.
Sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

Sassy tertidur dikamar jack, dia tidur dilantai bersandarkan pinggiran ranjang.
Sassy terbangun dari tidurnya, rasanya baru saja dia memejamkan mata, tapi hari cepat berganti.
Diliriknya jam dinakas 5.30

Jack masih tertidur pulas, sassy menempelkan punggung tangannya kedahi jack.
Sudah mendingan, akhirnya panas jack turun. Sassy tersenyum lalu membawa alat kompres keluar, sebelum jack bangun.

Setelah menutup pintu, bersamaan jack membuka matanya.
Jack tersenyum. Sebenarnya jack mengetahui semuanya. Memang sengaja jack membiarkan sassy mengompresnya, karna tubuh jack sudah tidak ada tenaga untuk berdebat.

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua

Sassy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang