Jack menarik tangan sassy dengan kasar, dan dihentakkannya dikasur.
"Beraninya kau membohongiku" ucap jack"Maafin aku jack, aku gak bermaksud.."
"Aakhh..ampun jack" belom menyelesaikan ucapanya, jack sudah menjambak rambut sassy dengan kasar.
"Apa tujuanmu? Hah?"
"Apa kau ingin mempermalukanku? Jawab?"
"Kau tak pernah memberiku uang, lalu bagaimana caraku makan, jika aku tak kerja" jawab sassy
Jack mengendurkan jambakannya.
Dia sedikit berpikir, benar sekali yang sassy ucapkan, sejak bersamanya jack tak pernah sedikitpun memberikan uang belanja.
Padahal setiap hari, jack melihat sassy masih bisa memasak.Kenapa jack tak berpikir sampai kesitu.
Jack duduk dipinggiran kasur, memijit pelipisnya berkali kali.Sassy bangun dari sebelumnya tersungkur dikasur. Dia ingin melakukan aktivitasnya kembali, membereskan rumah.
Dia berdiri, namun sebelum itu jack mencekal tangannya.
"Kau boleh kerja, tapi ingat, jangan sampai kau mempermalukan ku" ucap jack lalu melepas tangan sassySassy sangat senang, akhirnya dia tak perlu lagi sembunyi sembunyi untuk berangkat kerja.
"Makasih jack" kemudian sassy membersihkan rumahnya.Bagaimana dengan stella? Yah stella ditinggalkan jack, karna jack lebih memilih membawa istrinya pulang.
Entah apa yang dipikirkan jack, bisa bisanya dia meninggalkan kekasihnya itu demi istri kampungannya 'pikir stella**
Malam pun tiba, sassy memasak makanan dengan aroma yang sangat menggiurkan.
Jack keluar dari kamarnya."Kau mau makan malam bersama jack?" Tanya sassy ramah dan dengan senyuman manisnya
Tapi jack tak menanggapi, dia keluar dari rumah dan menaiki mobilnya. Entah mau kemana jack malam malam begini.
**
"Sayang, udah ya ngambeknya" bujuk jack
Stella tetap saja diam, dan malah melengos.
Benar saja stella marah pada jack, karna meninggalkannya sendiri."Emm..sayang, kamu mau apa? Kita belanja yuk" rayu jack lagi
"iiiih kesel kesel kesel" manja stella sambil memukul mukul pelan pundak jack. Jack yang tau, akhirnya memeluk kekasihnya itu.
"Maafin aku yah" ucap jack tulus
Stella mengangguk disela pelukannya.
"Yaudah ayo jalan" ajak stella antusiasJack tersenyum, lalu mengangguk.
mudah sekali merayu kekasihnya itu, jack tau apa yang diinginkan stella.*
Sudah larut malam, tapi jack belom juga pulang. Sassy harusnya sudah ditempat kerja. Tapi dia takut jack akan mencarinya.
Biarlah, sassy berangkat saja.
Toh jack juga sudah tau, kalau sassy kerja.Sassy menelphone jack berkali kali, tapi tidak bisa, nomor jack tidak aktif.
Sassy hanya bisa mengirim pesan kepada jack, kalau saja nanti jack menyalakan hape nya.Sassy bergegas menuju taman kota, untuk menyapu jalanan. Sungguh sangat melelahkan bekerja terus seharian.
Tes
Satu tetes keringat jatuh, membuat sang empu harus mengelapnya.
Sassy mendongak, tak sengaja tatapan matanya mengarah ke pria dan wanita yang sedang duduk dibangku taman.Dadanya sedikit sesak. Mungkin karna dia iri melihat pasangan itu bermesraan, tapi mungkin juga karna pria itu adalah suaminya.
Sassy terus saja menunduk. Diliriknya lagi pasangan yang sedang kasmaran itu mulai memasuki mobil. Entah mau kemana lagi mereka.
**
Dengan hati hati sassy membuka pintu rumah, agar tak menimbulkan suara.
Dia takut kalau jack akan terganggu tidurnya.Sassy menutup pintu dengan hati hati. Karna lampu juga sudah dimatikan, sassy berpikir jack sudah tidur.
Dia berbalik membelakangi pintu, dan menghela napas.
Fyuuh
Tangannya sambil mengusap keningnya.
Ceklik
Semua lampu menyala. Betapa kagetnya sassy melihat jack duduk tenang diruang tamu.
"Darimana saja kau"Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua

KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy [End]
Historia Cortabibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.