"Apa kau menyesal jack?"
Suara merdu stella membuat jack sadar dan langsung bergegas menyusul sassy"Jack" teriak stella memanggil jack yang sudah berlari jauh darinya.
Entah apa yang dipikirkan jack, bisa bisanya dia malah menyusul wanita kampungan itu'pikir stella.
Hosh hosh..
Jack menoleh kekanan dan kekiri, mencari sosok istrinya itu.
Dia berpikir sejenak, tadi sassy bilang menyuruhnya mengirim surat cerai ke rumah. Berarti sassy akan pulang kampung, dan sudah dipastikan sassy kini berada diterminal.Jack langsung saja menaiki bus yang kebetulan lewat, tak peduli bagaimana keadaanya sekarang, dan bagaimana kondisi didalam bus, mengingat jack sama sekali tak pernah naik bus, apalagi ini yang dia naiki bus kecil, mana sempit pula.
Baru saja jack naik bus, dari dalam bus dia melihat sassy berada dihalte sebrang jalan.
"Kita pulang" ucap jack tiba tiba, saat dia baru saja turun kembali dari bus. dengan menyeret pelan tangan sassy.
"Apa apaan kau" sassy memberontak
"Apa maksudmu?" Tanya jack tegas
"Aku tak mau pulang, kalau ada wanita lain dirumah"
"Kau marah?" Tanya jack
Sassy diam.
Jack menghela nafasnya kasar.
"Baiklah, aku tak akan mengajak stella kerumah lagi""Apa yang membuatmu berubah pikiran jack?"
"Mama" jawab jack singkat, lalu membawa istrinya kembali kerumah.
Entah kenapa, sassy tak bisa menahan senyumnya. Sambil menunduk dia masih saja tersenyum.
Tak disangka, jack lebih memilihnya daripada stella. Meskipun alasannya adalah mamanya.Jack menghentikan jalannya, ditengoklah kebelakang, melihat sassy menunduk sambil tersenyum.
"Apa yang kau tertawakan?"Sassy mendongak, sambil menggelengkan kepala cepat.
Sampai dirumah mereka sudah tak mendapati stella disana.
Mungkin sudah pulang'pikir sassy.**
Sudah beberapa hari sejak kejadian itu sassy beraktivitas seperti biasa. Jack pun sama.
"Apa kau ingin sarapan bersama jack" tanya sassy disaat jack mengenakan sepatunya."Aku tidak lapar" jawab jack lebih ramah, kali ini bukan seperti biasa, jack selalu membentak. Sepertinya jack sudah mulai sadar'pikir sassy
Meskipun jack masih cuek padanya, tapi paling tidak, jack sudah ada perubahan.
Jack bergegas mengambil tasnya dan keluar dari rumah. Seperti sebelum sebelumnya, sassy menghabiskan sarapannya sendiri.
Sisanya nanti, dia bawa untuk bekal waktu istirahat kerja.Sassy menghela nafasnya, melihat jack keluar rumah dan menyalakan mesin mobilnya.
"Sampai kapan jack, kau akan terus seperti ini" gumam sassy
Lalu berangkat bekerja seperti biasa.*
Hari semakin berlalu, malam pun tiba, sassy masuk rumahnya jam setengah 4 pagi.
Jack sudah tidur.
Ya jack sudah merestui sassy bekerja kembali.Dia memasuki kamarnya, dan membuang asal tasnya.
Menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Lelah sekali'gumam sassy kecilDidalam kamarnya, jack ternyata masih terjaga. Entah kenapa dia tidak bisa tidur jika sassy belum pulang kerumah.
Padahal jack sudah mencoba tak peduli pada apapun yang sassy kerjakan.Jack merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya. Kini matanya mulai terpejam.
Begitu juga dengan sassy.Matahari dengan cepat menampakkan diri, padahl baru saja sassy merasakan tidur yang nyaman, tapi dia harus bangun kembali untuk merasakan kepahitan dunia.
Seperti biasa sassy menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya, meskipun, suaminya tak pernah mau memakannya.
Jack tidak bekerja hari ini, karna badan jack sedikit demam.
Dia duduk disofa ruang tamu, sambil membaca koran.
Sassy masih bergelut didapur dengan piring, gelas, dan kawan kawan."Kau tidak berangkat kerja jack?" Tanya sassy
"Tidak" jack menjawab singkat
Sassy kembali melakukan aktivitasnya.
Tok..tok..tok..
Suara pintu diketok membuat jack mau tidak mau membukanya"Hai..baby.."
Tbc
Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and comentThanks you
Sehat selalu untuk kita semua

KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy [End]
Historia Cortabibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.