29.sedih

8.3K 368 1
                                    

"sedang apa kalian?"

Suara anak kecil mengagetkan mereka berdua, ya cindy yang tiba tiba saja keluar kamar, membuat sassy reflek mendorong tubuh jack mundur satu langkah kebelakang.

Sassy dan jack merasa salah tingkah, apa yang mereka lakukan seharusnya tak pantas dilihat oleh cindy.
"Ah.. kamii..-"

"Maafkan aku, kepalaku terasa pusing, mungkin karna kebanyakan minum tadi, jadi sedikit mabuk" ucap jack memotong ucapan sassy

"Aku pamit dulu" lanjut jack

Setelah mengucapkannya jack langsung saja pergi dari rumah sassy.
Sedangkan sassy memikirkan kata kata jack.

'sedang mabuk' dia bilang? Pikiran sassy terus saja berputar pada kejadian waktu itu, saat sassy masih menjadi istri sah jack.
Malam itu jack juga sedang mabuk, dia melakukannya hingga sassy hamil.

Dan sekarang jack mabuk, dan kembali melakukannya, memperlakukan sassy seakan akan jack benar benar menyukainya.
Pada akhirnya, itu hanya karna jack mabuk.

Satu tetes air mata tak terasa jatuh dipipi sassy.

"Ma.."

"Ma.." cindy memanggil sassy berulang ulang, tapi tak ada respon.

"Ma.." kini cindy sambil sedikit menggerakkan bahu sassy.

"Eh..iya sayang" ucap sassy setelah sadar dari lamunannya. Buru buru mengusap air matanya, dan berusaha tersenyum didepan anaknya.

"Mama kenapa?

"Mama gak apa apa kok, kamu mau makan?" Tanyanya

Cindy mengangguk. Setelahnya sassy segera menyiapkan makanan untuk cindy.

*
Malam ini begitu dingin, sedingin hati sassy, bukan cuma hati, tapi juga pipi.
Sejak tadi sassy terus saja meneteskan airmatanya.
Cindy yang mengetahuinya merasa iba terhadap mamanya.

Sassy yang melamun, tak merasa kalau dirinya telah diperhatikan anaknya.
"Ma.. cindy mau bobok"

Sassy hanya mengangguk, lalu mengantarkan cindy ke kamarnya.
Setelahnya, sassy juga membaringkan tubuhnya diatas kasur.

Otaknya terus saja memikirkan kejadian sore tadi.
Dia merasa seperti seorang jalang, yang dibutuhkan saat ada pria mabuk.
Sassy benar benar kecewa dengan dirinya sendiri.
Dia seperti wanita murahan. Benar benar murahan.

Harusnya tadi sassy menolak dengan tegas apa yang jack lakukan padanya.
Tapi dia malah menikmatinya.
Dia malah ikut bermain didalamnya.
Sungguh memalukan.
Bagaimana jika jack mengingatnya?
Dia pasti akan mengaggap sassy jalang.

Sassy menyembunyikan wajahnya dibantal, berusaha tak mengingat kejadian tadi.
Tapi tetap tidak bisa.

**
"Hai" sapa jack yang tiba tiba datang dari arah belakang.

Cindy yang mengetahuinya langsung membuang muka.

"Eh, kenapa?"

Alih alih menjawab cindy kembali membuang muka.

"Cindy marah sama om?"

"Om jahat, om udah bikin mama nangis" ucap cindy sambil menatap jack sinis

"Nangis?" Tanya jack ragu

"Iya, om apain mama kemalin, mama kasian nangis telus. Om halus minta maap sama mama" ucap cindy sambil sedikit membentak jack

"Oke, om akan minta maaf sama mama kamu, yuk sekalian om anter"

Mendengar kata kata itu, cindy mengangguk patuh.

"Om, cindy tulun sini aja, om minta maap dulu sama mama, cindy tunggu sini"
Ucap cindy saat mereka sudah sampai diperempatan gang.

Jack mengangguk. Lalu memarkirkan mobilnya, dan menuju rumah sassy jalan kaki.

Tok tok

"Hai" sapa jack saat sassy membuka pintu.

"Maaf, suamiku sedang dirumah, pergilah" ucap sassy

"Sas..-" ucapan jack terpotong, karna pintu sudah ditutup sassy dengan cepat.

Jack kembali ketempat dimana cindy menunggunya.
"Cepet amat om"

"Emm.. papamu sedang dirumah, jadi mama mu menyuruhku pergi?"

"Papa?"

Jack mengangguk sambil tersenyum getir

"Cindy kan gak punya papa"

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua

Sassy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang