Jeno menghela nafas pelan untuk kesekian kalinya hari ini. Hari ini ia tak bisa menemui kedua anaknya karena ada masalah lagi di kantor.Baru saja ia memejamkan matanya, ia langsung mendengar pintu ruangan diketok dari luar.
"Ck, masuk"
Jaemin memasuki ruangan Jeno, Jaemin kalau sudah berdua dengan Jeno pasti sifat aslinya akan keluar yaitu menyebalkan. Berbeda dengan Jaemin yang dikenal oleh orang-orang kantor.
Tapi kali ini Jeno tak mendapati ekspresi menjengkelkan sahabatnya itu. Dan Jeno yakin pasti yang akan di katakan Jaemin adalah hal yang serius.
"Kenapa Jaem?"
"Besok kita bakal balik ke korea."
Jeno sontak melebarkan kedua matanya. Ia ingin memprotes tetapi lebih dahulu di sela oleh sahabatnya itu.
"Nyokap lo nyuruh kita balik. Kalo lo mau protes, protes sama nyokap lo jangan ke gue. Bisa-bisa gue yang kena semprot tante Seulgi."
Jeno mengernyitkan keningnya bingung, padahal mamanya sudah tahu kalau perusahaan yang ada disini sedang ada kendala dan harus ia sendiri yang mengatasinya. Tapi kenapa mamanya tiba-tiba menyuruhnya pulang?
"Cuma itu yang mau gue omongin. Sekarang gue mau nerusin kerjaan gue dulu."
Jaemin mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan itu. Sedangkan Jeno langsung mengambil handphone-nya dan berniat untuk menghubungi mamanya.
"Halo ma."
"Halo sayang."
"Emang bener Mama yang nyuruh aku sama Jaemin balik ke korea besok?"
"Ooh itu.. Iya mama yang nyuruh."
"Tapi kenapa? Kan mama tau sendiri kalo perusahaan yang disini harus Jeno sendiri yang ngatasin. Bahkan belum dua minggu Jeno disini."
"Kalo masalah itu gampang, nanti mama suruh om Taeil buat nyelesain masalah yang disana."
"Tapi ma.. ak-"
"Pokoknya nggak ada tapi-tapian. Besok kamu harus sampai di korea pokoknya titik."
"Ma-"
"Udah ya sayang, papa kamu manggil mama. See you tomorrow."
"Ma aku belum selesai ngomo-"
Jeno berdecak kesal karena mamanya memutus panggilan secara sepihak. Kalau sudah seperti ini ia tak memiliki pilihan lain, ia harus menuruti kemauan mamanya.
Tapi ia tak mau meninggalkan Nara dan juga anak mereka. Aargh! Jeno mengacak rambutnya kesal.
Tapi setelah dipikir-pikir tak ada salahnya ia pulang. Ia bisa segera membicarakan tentang hubungannya dengan Nara pada kedua orang tuanya. Kemudian Jeno lebih memilih menyandarkan tubuhnya sambil menutup kedua matanya.
•
•
•Sedangkan di lain tempat, Nara tengah duduk diruang keluarga bersama kedua orang tuanya. Sedangkan Hyunjae dan Hyunbin diajak Sungchan bermain di taman dekat rumah mereka.
Jaehyun menatap tajam putrinya, membuat Nara susah meneguk ludahnya sendiri. Irene menatap suami dan putrinya secara bergantian, ia masih tak mengerti apa yang terjadi.
"Setelah sekian lama papa tanya hal ini lagi sama kamu, siapa yang ngehamilin kamu dulu?"
Nara menatap papanya dengan tatapan bertanya, selama ini papanya sudah tak pernah membicarakan ini. Tapi kenapa sekarang papanya malah menanyakan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]
Short Story[End] Hanya karena insiden semalam, persahabatan Jeno dan Nara yang sudah terjalin lama harus hancur. Jeno yang setengah sadar malam itu malah membuat kesalahan yang amat besar. Itu juga yang membuat sahabatnya menjauh darinya. "Gue benci lo Lee Jen...