Sudah terhitung sebulan lamanya semenjak kejadian malam itu. Hubungan nara dan jeno semakin menjauh, terkadang jika mereka berpapasan di koridor, nara bersikap seakan ia tak melihat jeno.
Kini jeno tengah berada di cafe langganannya bersama jaemin, sahabatnya. Sedari tadi jeno hanya melamun, membuat jaemin heran kenapa sebulan belakangan ini ia sering melihat jeno melamun. Bahkan ia tak pernah melihat jeno dengan nara sebulan belakangan ini, apa mereka lagi bertengkar? Pikirnya.
"Jen"
Panggil jaemin, tapi jeno masih setia dengan lamunannya.
"Jeno!"
Panggil jaemin lagi, sekarang ia harus menanyakan apa yang sedang terjadi. Apa yang membuat sahabatnya seperti ini. Jeno langsung tersadar dari lamunannya lalu menatap jaemin dengan tatapan bertanya.
"Lo kenapa sih? Sebulan belakangan ini lo sering ngelamun. Gue juga nggak pernah liat lo bareng nara sebulan belakangan ini, padahal biasanya kalian selalu bareng tiap hari. Lo ada masalah sama nara?"
Pertanyaan jaemin membuat jeno melamun lagi. Ia bingung, apakah ia harus menceritakan semuanya pada jaemin? Tentang seberapa bejatnya ia karna telah meniduri nara? Ya, mungkin jaemin harus tau. Hanya jaemin yang jeno percayai sekarang.
"Jeno! Lo kenapa sih?!"
Tanya jaemin lagi dengan wajah geramnya karna sedari tadi pertanyaannya tak kunjung dijawab.
"S-sebenarnya g-gue"
"Lo kenapa?" potong jaemin, jeno menundukkan kepalanya.
"Gue udah nidurin nara jaem"
Jawab jeno pelan. Tapi karna cafe ini cukup sepi, jaemin bisa mendengar jelas apa yang jeno katakan. Jaemin melebarkan matanya pertanda bahwa iya sangat terkejut dengan apa yang didengarnya.
"Bercandaan lo nggak lucu jen, lo tau kan kalo lo nggak lucu."
Bantah jaemin. Karna sungguh jaemin tak percaya dengan apa yang jeno ucapkan itu. Ia tahu bagaimana sifat jeno.
"Nggak, gue nggak bercanda. Sebulan yang lalu, disaat kita semua minum dirumah gue. G-gue nidurin nara jae, nara benci gue jae"
Ucap jeno dengan akhir yang lirih. Sedangkan jaemin masih terdiam setelah mendengar penjelasan jeno.
"Gue nggak nyangka lo bisa kaya gini jen"
Ucap jaemin sambil menatap jeno tak percaya. Pasalnya jaemin sangat tahu sifat jeno, jeno tak akan mau berbuat hal dosa seperti itu.
"Sekarang gimana? Apa yang mau lo lakuin?"
Lanjut jaemin. Ia ingin tahu apa yang akan jeno lakukan selanjutnya.
"Gue nggak tahu, nara minta gue buat ngejauhin dia. Tapi gue nggak bisa"
Bahkan mata jeno sudah berkaca-kaca. Jaemin yang melihatnya pun tak bisa berbuat apa-apa, karna sungguh ia tak tahu apa yang harus dilakukan.
•
•
•Nara berjalan keluar dari kamar mandi, seminggu terakhir ini ia sering merasakan pusing dan muntah-muntah. Ia tak ingin berfikir negatif dulu. Ia bergegas mengambil dompetnya, ia berinisiatif untuk membeli sesuatu di apotek.
•
•
•Nara hanya bisa menangis tersedu-sedu dikamar mandinya sambil memegang tiga testpack. Dirinya hamil, anak jeno. Apa yang harus ia katakan pada keluarganya.
Didepan kamar nara, sungchan mengetok berkali-kali pintu kamar saudarinya itu. Karna tak kunjung dibukakan pintu, ia membuka pintu itu lalu masuk kekamar nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]
Short Story[End] Hanya karena insiden semalam, persahabatan Jeno dan Nara yang sudah terjalin lama harus hancur. Jeno yang setengah sadar malam itu malah membuat kesalahan yang amat besar. Itu juga yang membuat sahabatnya menjauh darinya. "Gue benci lo Lee Jen...