5 years later~
"Mommy!"
Teriak anak laki-laki yang usianya hampir genap 5 tahun itu. Ia menuruni tangga menggunakan kaki kecilnya, lalu berlari menghampiri mommy-nya yang sedang duduk di ruang keluarga bersama nenek dan kakeknya. Ia kemudian memeluk mommy-nya dengan erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang mommy.
"Hyunjae kenapa?"
Tanya sang mommy sambil mengelus rambut putranya itu.
"Uncle sungchan sama hyunbin ngerjain hyunje lagi mom"
Adu hyunjae pada mommy-nya, bibir anak itu kini sudah mengerucut pertanda bahwa ia sedang kesal. Sontak semua orang yang berada di dalam ruangan itu terkekeh gemas.
"No mom! hyunbin sama uncle sungchan nggak ngerjain hyunjae kok"
Sahut anak laki-laki yang berada di gendongan sungchan itu.
"Iya, kita nggak ngerjain hyunjae kok ra. Ya kan hyunbin"
Bela sungchan. Hyunbin dengan cepat menganggukkan kepalanya lucu. Sedangkan hyunjae kembali memeluk mommy-nya erat.
Semua orang kembali tertawa, hampir setiap hari kejadian seperti ini terjadi. Dan korbannya selalu saja hyunjae, karna hyunbin memiliki sifat jahil. Ia selalu menjahili kembarannya itu bersama uncle nya.
Ya, jung hyunjae dan jung hyunbin adalah anak nara dan jeno. Nara melahirkan anak kembar 4 tahun lalu. Nara bahagia karna ia di karuniai dua anak laki-laki yang ceria dan tampan seperti hyunjae dan hyunbin. Kini hyunjae dan hyunbin adalah semangat hidup nara, berkat mereka kehidupan nara kembali berwarna. Nara juga merasa beruntung karna mempunyai keluarga yang selalu ada di sampingnya.
"Mom, besok hyunbin sama hyunjae jadi sekolahkan?"
Tanya hyunbin antusias. Ia sangat bersemangat untuk besok, padahal nara sudah membujuk anak-anaknya untuk mulai sekolah tahun depan saja. Nara merasa hyunjae dan hyunbin masih terlalu dini untuk sekolah. Tetapi hyunjae dan hyunbin memohon kepada nara dengan wajah lucu mereka, mau tak mau nara menuruti permintaan mereka. Ia lemah jika di beri tatapan seperti itu oleh anak-anaknya.
"Jadi kok, besok mommy sama uncle sungchan yang nganter kalian ke sekolah"
Jawab nara diakhiri dengan senyum manisnya. Hyunjae menatap nara dengan tatapan bertanya.
"Uncle lucas nggak ikut mom? Padahal kemarin uncle lucas udah janji sama hyunjae dan hyunbin, kalo uncle lucas mau ikut nganterin kita ke sekolah"
Tanya hyunjae. Wajahya yang tadinya menampilkan raut bahagia, sekarang berubah murung.
Lucas? Pria asal cina itu adalah teman nara. Ia bertemu dengan lucas 4 tahun yang lalu dikota london ini. Nara sudah menganggap lucas seperti kakaknya sendiri, lucas juga sudah tahu tentang apa yang menimpa nara. Hyunjae dan hyunbin sangat dekat dengan lucas, bahkan lebih dekat dari pada dengan sungchan.
"Uncle lucas lagi sibuk sayang, jadi dia nggak bisa ikut nganterin kalian sekolah besok"
Jawab nara dengan lembut. Ia tahu pasti kedua anaknya merasa sedih sekarang. Lucas memang sudah memberitahu nara tadi malam, bahwa ia tak bisa ikut mengantar hyunjae dan hyunbin sekolah karna ia akhir-akhir ini sangat sibuk.
"Hey jangan sedih dong, kan masih ada uncle sungchan yang nganterin kalian besok"
Hibur sungchan pada kedua keponakannya. Hyunjae dan hyunbin perlahan menarik sudut bibir mereka, hyunjae melangkah mendekati sungchan. Kemudian merentangkan kedua tanganya tanda ia ingin digendong sungchan juga seperti hyunbin.
"Hyunjae sayang uncle"
Ucap hyunjae ketika ia sudah berada digendongan sungchan, kemudian hyunjae memeluk leher sungchan sayang.
"Hyunbin juga sayang uncle"
Ucap hyunbin tak mau kalah. Ia juga mulai memeluk leher sungchan. Semua orang terkekeh kembali melihat tingkah bocah kembar itu. Sungchan menaik turunkan kedua alisnya pada nara, kemudian nara membalas dengan mengangkat ibu jarinya pada sungchan. Sungchan selalu bisa menghibur kedua anaknya, pikir nara.
•
•
•Seorang pria tampan yang menggunakan jas kantor itu mulai menyenderkan badannya pada sandaran kursi yang ia duduki, Ia merasa lelah dengan pekerjaannya. Kemudian ia mengambil handphone-nya yang berada diatas meja untuk menghubungi seseorang.
"Lo sekarang dateng keruangan gue"
Suruh pria itu pada orang yang dia telfon disebrang sana. Kemudian ia mulai memijat keningnya, merasa pusing dengan semua pekerjaannya yang belum juga selesai.
Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan seorang pria yang juga seumuran dengan dengannya yang sedang berjalan kearahnya, kemudian duduk dikursi yang ada dihadapannya.
"Kenapa lo manggil gue jen?"
Tanya jaemin pada jeno. Ya pria tadi adalah Lee Jeno, sedangkan pria yang disuruh masuk keruangannya adalah Na Jaemin, sahabatnya yang sudah merangkap menjadi sekretarisnya.
Sudah dua tahun terakhir jeno meneruskan perusahaan keluarganya menggantikan papanya, Lee Taeyong. Dibawah kepemimpinan jeno, perusahaan berkembang semakin pesat. Bukan berarti disaat taeyong memimpin, perusahaan tak berkembang. Dibawah pimpinan taeyong, perusahaan juga berkembang. Tetapi tak sepesat sekarang.
Jeno menghela nafasnya lelah. Ia sungguh bosan memandang berkas-berkas yang ada dihadapannya. Ia mulai memijat pelipisnya lalu menatap jaemin.
"Jadwal gue seminggu ke depan padet nggak?"
"Kayaknya nggak sih. Eh tapi lusa lo harus ke london, soalnya perusahaan cabang yang disana lagi ada kendala"
Ucapan jaemin membuat jeno menghela nafas lelahnya, lagi.
"Emangnya harus banget gue yang kesana?" Pertanyaan jeno dibalas anggukan oleh jaemin.
"Yaudah, lo boleh keluar sekarang jaem"
Jaemin beranjak dari duduknya dan melangkah untuk keluar dari ruangan itu. Jeno kembali menyandarkan tubuhnya, ia sangat ingin istirahat sekarang.
Tangannya perlahan mengambil handphone, kemudian ia memandang sendu foto yang ada di handphonenya. Foto seorang laki-laki dan perempuan, disana perempuan itu tersenyum manis dengan tangannya yang membentuk huruf V, dan lelaki tersebut juga tersenyum tak kalah manis sambil merangkul perempuan disampingnya.
"Ra lo dimana? Gue kangen"
lirih jeno. matanya sekarang berkaca-kaca, ia sangat merindukan perempuan yang fotonya sedang ia pandangi itu. Perempuan itu adalah nara, ia merindukan nara. Ia menangis tanpa suara, sudah lima tahun tapi nara tak kunjung menampakkan dirinya.
Dibalik pintu, jaemin masih bisa mendengar apa yang jeno katakan. Ia sangat mengerti kalau sahabatnya itu sangat merindukan nara. Oleh sebab itu ia sengaja menyuruh jeno sendiri untuk pergi ke london. Ia ingin jeno mengetahui semuanya, ia ingin sahabatnya itu hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
"Maafin gue selama ini jen. Habis ini lo pasti bakal ketemu sama nara... Dan anak lo juga"
ucap jaemin pelan. Ia kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan jeno.
Annyeong~
Jangan lupa vote dan comment-nya sayang:')Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]
Short Story[End] Hanya karena insiden semalam, persahabatan Jeno dan Nara yang sudah terjalin lama harus hancur. Jeno yang setengah sadar malam itu malah membuat kesalahan yang amat besar. Itu juga yang membuat sahabatnya menjauh darinya. "Gue benci lo Lee Jen...