27. The Day

4.5K 353 5
                                    


"Tenang Jen.." Renjun menghela nafas pelan.

Ia sedari tadi sudah lelah melihat Jeno yang mondar mandir di hadapannya. Bahkan teman-teman mereka yang lain juga jengah melihatnya.

"Sumpah Njun gue gugup banget. Gimana nanti kalo gue salah ngucapinnya?!"

Dreamies minus Jaemin menghela nafas jengah secara bersamaan. Jeno sudah mengucapkan itu lebih dari dua puluh kali hari ini.

Hari ini, hari yang semua orang tunggu-tunggu. Hari yang sangat membahagiakan bagi dua insan yang selama ini melewati berbagai rintangan untuk bersatu. Hari ini adalah hari pernikahan Jeno dan juga Nara.

Dan sedari tadi Jeno tak henti-hentinya mondar mandir di hadapan teman-temannya sembari menghafal sumpah pernikahannya. Ia sangat gugup hari ini. Bahkan ia tak segugup ini saat menghadiri meeting penting di perusahaannya.

"Calm down Lee Jeno. Lo pasti bisa. Lima menit lagi acaranya mulai, lo harus tenang ok?!"

Jeno menghirup udara dan menghembuskannya pelan secara teratur. Mark benar, ia harus tenang.

"Gue juga pengen nikah" celetuk Chenle yang sedari tadi memperhatikan Jeno. Semua orang menatap Chenle bingung.

"Emang ada calonnya?" Tanya Jisung remeh.

"Calon sih nggak ada. Tapi pacar gue banyak"

"Percuma pacar banyak tapi cuma morotin harta lo doang dodol!!" Haechan menonyor kepala Chenle lumayan keras dan itu berhasil membuat sultan China itu menatap datar Haechan.

"Asal lo tau harta keluarga gue nggak bakal habis 10 turunan" Chenle mengucapkan hal tersebut dengan wajah songongnya. Dan itu membuat teman-temannya menatap malas pria berdarah China tersebut.

Dreamies baru saja akan menyahuti Chenle. Tetapi pintu ruangan itu lebih dahulu di buka dari luar dan menampakkan Sungchan yang sudah rapi dengan tuxedo warna hitamnya.

"Bang acaranya udah mau mulai" Jeno mengangguk pelan masih dengan mulut yang komat-kamit menghafalkan sumpah pernikahannya.

Tatapan Jeno yang tadinya bahagia kini tiba-tiba berubah sendu.

"Kalo aja ada Jaemin disini"

Semua pria tampan yang ada disana menatap sendu Jeno. Pria itu benar, andai saja Jaemin ada disini mungkin akan terasa sangat sempurna.

Renjun menepuk bahu Jeno pelan. "Nggak papa kan masih ada kita semua" senyum Jeno perlahan terbit.

"Yaudah yuk bang! Semua orang udah pada nunggu"




Kini Jeno dan Nara sudah resmi menjadi pasangan suami istri baik secara hukum maupun agama. Dua jam yang lalu mereka mengucapkan sumpah pernikahan dengan lancar di hadapan pendeta dan juga tamu undangan yang hadir.

"Nyonya Lee" Nara mengalihkan tatapannya pada suaminya.

"Capek?" Bisik Jeno pada Nara yang ada disampingnya. Pasalnya Nara sedari tadi terus saja memijat tengkuknya.

"Hmm, sedikit" Jeno mengangguk pelan sambil tersenyum tipis.

"Kita ke kamar aja yuk. Lagian tamu-nya juga udah nggak terlalu banyak"

"Tapi-"

"Ma!"

Seulgi menghampiri putranya dengan tatapan bertanya.

"Kenapa Jen?"

"Kita ke kamar dulu boleh?" Seulgi menatap putra dan juga menantunya dengan tatapan menggoda.

Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang