Jeno tak menyerah. Ia tak akan diam saja dan menangis di dalam kamar seperti di film-film yang sering ia lihat.
Ia sekarang sudah berada di depan pintu keluarga Jung. Ia berpikir mungkin saja Nara akan pamit kesini lebih dahulu sebelum benar-benar pergi.
Tapi belum sempat ia menekan tombol bel, pintu rumah itu sudah dibuka lebih dahulu dari dalam menampilkan sosok pria tampan nan tinggi.
Kembaran Nara itu menatap Jeno sambil mengernyitkan dahinya bingung. Ia menatap ke belakang Jeno dengan tatapan yang sama.
"Lo kesini?" Sebelum mendapat jawaban dari Jeno, Sungchan kembali memberi pertanyaan pada pria dihadapannya.
"Kak Nara sama anak-anak lo nggak ikut?"
Jeno menatap Sungchan terkejut. Jadi Nara tak memberi tahu keluarganya tentang insiden semalam. Trus Nara pergi kemana?, Batin Jeno sambil menatap sepatunya.
Sungchan yang masih belum mendapatkan jawaban akhirnya sadar kalau ada yang salah.
"Mana Kakak gue?" Tanya Sungchan kembali dengan nada yang sangat dingin. Tatapannya sudah tak bersahabat lagi.
Jeno yang menyadarinya akhirnya menghela nafas pelan. Ia kembali menatap Sungchan dengan mata yang kembali berair.
"Nara salah paham sama gue Chan" lirih Jeno dengan tatapan yang benar-benar hancur.
"Maksud lo?"
"Nara mergokin gue lagi tidur berdua sama cewek di hotel" Sungchan sontak melebarkan matanya ketika mendengar ucapan Jeno.
Bugh
Sungchan menonjok pipi kanan Jeno hingga membuat sang empu tersungkur. Jeno meringis setelah mendapat bogeman dari Sungchan. Bekas pukulan Lucas kemarin malam saja belum hilang, sekarang malah ditambah bogeman Sungchan. Di tempat yang sama pula.
Sungchan menarik kerah Jeno dan hendak memberikan Jeno bogeman lagi. Tapi Jeno lebih dahulu berhasil menghentikan Sungchan dengan ucapannya.
"Gue di jebak!"
Sungchan menatap Jeno dengan intens. Sungchan tak melihat kebohongan dalam sorot mata Jeno. Ya sekarang ia baru menyadari wajah mengenaskan Jeno. Kantung mata yang hitam, pipi yang membiru, bahkan ujung bibirnya juga membiru.
Sungchan menghempaskan tubuh Jeno ke lantai. Mungkin benar, pria dihadapannya ini hanya di jebak.
"Coba ceritain gimana bisa lo di jebak"
Jeno berusaha untuk berdiri. Kemudian ia menceritakan semuanya pada Sungchan. Mulai dari ia meminum kopi sialan itu, datangnya Karina dan ketika ia tiba-tiba terbangun di kamar hotel itu.
"Sebentar... Jadi biang dari semua ini-"
"Jaemin."
Sungchan menutup mulutnya tak percaya. Yang ia tahu selama ini Jaemin adalah sosok yang baik, murah senyum dan tampak selalu bahagia. Jaemin juga adalah sahabat baiknya Jeno. Apa mungkin Jaemin tega melakukan hal seperti ini pada Jeno dan juga Nara?
"Trus kita sekarang harus gimana? Apa perlu kita kasih tau hal ini sama mama papa? Om Taeyong sama Tante Seulgi juga harus tau."
"Jangan!" Sahut Jeno dengan nada yang lumayan panik.
"Kalo kita ngasih tau mereka. Mungin mereka nggak bakalan percaya sama gue. Lo cukup bantu gue nyari Nara sama nyembunyiin ini dari orang tua lo"
Sungchan mengangguk mengerti. Tapi apa bisa?
"Tapi mama sama papa besok mau ke rumah lo" Jeno menghembuskan nafasnya lelah. Alasan apa yang bagus untuk meyakinkan kedua calon mertuanya.
"Lo ngomong aja sama mereka kalo kita berempat lagi liburan satu Minggu, jadi kita nggak ada di rumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]
Short Story[End] Hanya karena insiden semalam, persahabatan Jeno dan Nara yang sudah terjalin lama harus hancur. Jeno yang setengah sadar malam itu malah membuat kesalahan yang amat besar. Itu juga yang membuat sahabatnya menjauh darinya. "Gue benci lo Lee Jen...