28. Perkiraan

4.2K 347 4
                                    

"Jeno bangun! Nanti kamu bisa telat ke kantor" Nara jadi kesal sendiri. Hampir sepuluh menit ia berusaha membangunkan. Tapi sampai sekarang suaminya itu masih enggan membuka matanya.

"Jeno ih! Bangun" Nara menarik salah satu tangan Jeno, tapi dirinya malah di tarik kembali oleh Jeno. Sehingga kini ia juga berbaring di ranjang dengan posisi di dekap oleh tubuh besar suaminya itu.

"Jeno~" Nara yakin kalau suaminya ini sudah sadar. Hanya saja malas bangun. "Hmm?" Masih dengan menutup matanya Jeno berdeham untuk menyahuti Nara.

"Bangun ih! Kamu harus kerja. Aku juga mau bangunin anak-anak juga"

"Morning kiss dulu" Nara mengecup singkat bibir suaminya.

"Kok cepet banget sih?!" Nara memutar bola matanya malas. Suaminya selalu begini.

"Udah sana cepet mandi! Aku mau bangunin anak-anak dulu" Nara mendorong pelan tubuh Jeno dan itu berhasil membuat Jeno ogah-ogahan melangkah menuju ke kamar mandi.

Nara tersenyum geli melihatnya. Usia pernikahan mereka sekarang sudah memasuki bulan ketiga. Dan kebiasaan Jeno sekarang menambah setelah mereka menikah, yakni bermanja-manja dengan Nara.

Dan juga tak jarang Jeno cemburu pada kedua putranya. Begitu pun sebaliknya, kedua putranya sering sekali cemburu ketika Jeno bermanja-manja dengan Mommy mereka. Nara? Ia hanya bisa menghela nafas lelah melihatnya.

Mereka sekarang sudah kembali ke Korea. Dua bulan yang lalu mereka di suruh Taeyong dan Jaehyun agar kembali ke Korea. Entah apa alasannya mereka juga tah tau.

Sebelum ke kamar kedua putranya, Nara lebih dulu menyiapkan pakaian dan juga jas yang akan digunakan oleh Jeno ke kantor. Itu sudah menjadi kebiasaannya setiap pagi, kecuali jika Jeno libur bekerja.

Nara membuka pintu kamar kedua putranya. Ia tersenyum bangga ketika melihat Hyunjae yang sudah bangun dan tengah membangunkan adiknya.

"Waah hebat anak Mommy udah bangun" Nara mengusap surai Hyunjae. Kemudian ia mencium kedua pipi gembul putranya.

"Sana Hyunjae mandi dulu aja. Hyunbin biar Mommy yang bangunin" Hyunjae mengangguk pelan. Kemudian bocah laki-laki itu melangkah menuju kamar mandi.

Nara memandang salah satu putranya yang masih tertidur pulas dengan posisi telentang. Ia tersenyum geli melihatnya.

"Hyunbin sayang bangun yuk" Nara menciumi semua inci wajah putranya. Dan berhasil! Bocah laki-laki itu merasa terganggu karna ulah Nara.

"Mommy~"

"Kalo nggak bangun nanti ditinggal Daddy sama kak Hyunjae loh"

Hyunbin merentangkan kedua tangannya ingin di gendong oleh Mommy-nya. Nara yang paham pun dengan segera membawa putranya itu dalam gendongannya.

"Katanya mau jadi Abang, harusnya Hyunbin bangun sendiri dong. Masa nunggu Mommy yang bangunin"

Hyunbin mengerucut lucu. "Besok deh Hyunbin janji bangun sendiri" Nara terkekeh pelan sembari mencium pipi kiri putranya itu.

"Yaudah sana mandi. Kakak kamu udah disana" Hyunbin mengangguk sebelum turun dari gendongan Mommy-nya. Bocah itu berlari kecil menuju kamar mandi.

Nara terkekeh geli melihatnya. Tingkah putranya itu selalu menggemaskan.



"Nih bekalnya Mommy taruh di tas kalian berdua. Ingat! Di makan." Si kembar kompak hormat kepada mommy mereka. "Siap Mommy!!" Nara dan Jeno sontak terkekeh gemas.

"Hyunjae jangan lupa jagain Hyunbin yah" Hyunjae mengangguk pelan. Hyunbin malah mengerucutkan bibirnya tak terima.

"Mommy Hyunbin bisa jaga diri sendiri"

Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang