"Sayang kamu duduk aja biar aku yang beresin mainan si kembar""Kamu nggak usah masak. Kita pesen aja yah"
"Biar aku yang ambilin minumnya!"
"Aku suapin yah"
"Aku antar ke kamar mandinya!"
"Sayang jangan naik turun tangga!!"
"Aku aja yang liat anak-anak di kamarnya yah"
Nara menghela nafas jengah setelah suaminya itu menghilang di balik pintu kamar mereka. Jeno seharian ini terlalu membatasi dirinya. Ia tau kalau suaminya itu hanya tak mau dirinya kenapa-napa. Tapi ini, baru saja ia bergerak Jeno pasti langsung menegurnya.
Bukan karena apa. Mulai dari tadi pagi Nara sudah mulai mengalami kontraksi palsu. Dan itu membuat Jeno menjadi suami yang siap siaga. Bahkan ia sudah mulai mengambil cuti kerja dari kemarin.
Kandungan Nara sudah memasuki bulan ke sembilan. Itu berarti sebentar lagi anak ketiga Nara dan juga Jeno akan segera hadir di antara mereka. Dokter juga sudah memperkirakan Nara akan melahirkan satu atau dua Minggu lagi.
Tapi perkiraan itu salah. Nara mulai merasakan kontraksi palsu sedari tadi pagi. Itu berarti besok atau lusa ia akan melahirkan anak ketiganya.
Untuk jenis kelamin, mereka sepakat untuk tidak mengetahuinya. Kata Nara biar kejutan. Padahal Jeno kekeh ingin mengetahui jenis kelamin anak ketiga mereka.
Kedua orang tua mereka dan juga Sungchan setiap hari mengunjungi rumah mereka. Mereka hanya ingin membantu Nara mengurus si kembar yang akhir-akhir ini lebih hiperaktif. Dan jangan lupakan Dreamies yang setiap akhir pekan ke rumah ini hanya untuk menjenguk Nara dan bermain dengan si kembar.
Bahkan Taeyong dan Jaehyun tadi pagi memperdebatkan Nara akan melahirkan di rumah sakit mana. Sungguh, Nara lelah sendiri melihatnya.
Nara mengalihkan tatapannya ketika pintu kamarnya kembali terbuka menampilkan kedua putranya yang setengah berlari ke arahnya.
"Mommy!!"
Nara tersenyum lembut melihat kedua putranya yang memposisikan tubuh mereka untuk berbaring di samping kiri dan kanan nya.
Berbanding terbalik dengan Jeno yang memandang itu semua dengan wajah yang di tekuk kesal. Nara terkekeh melihatnya. Ia yakin suaminya itu frustasi karena tak bisa menidurkan si kembar.
"Mommy, kata Moma tadi adiknya udah mau keluar yah?" Si kembar berbinar menatap Mommy mereka. Sedari tadi mereka juga memperdebatkan jenis kelamin adik mereka.
Nara mengangguk dan itu berhasil membuat mereka berdua terpekik senang. "Nanti kalo adiknya udah lahir, kalian harus bisa tidur sendiri" sahut Jeno sembari membaringkan tubuhnya di samping Hyunjae.
"Aye-aye captain!!"
Lalu di kembar mendekatkan wajah mereka pada perut Nara. "Dede bayi cepat keluar yah" bisik Hyunjae sebelum mencium perut Mommy-nya. Hyunbin mengangguk setuju.
"Abang nggak sabar main sama Dede bayi" kini giliran Hyunbin yang mencium perut Nara. Jeno dan Nara tersenyum hangat. Kedua putra mereka sangat antusias menanti lahirnya adik mereka.
"Dad kita malam ini tidur disini yah?" Si kembar menampilkan puppy eyes mereka sembari menatap Jeno. Jeno menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengangguk setuju.
"Yeay!!"
"Kak Hyunjae minggir! Hyunbin pengen disana!!"
"Nggak mau!!"
"Kak Hyunjae kan Abang, jadi harusnya ngalah dong!!"
"Masa aku terus yang harus ngalah!!"
"Itu resiko jadi Abang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]
Short Story[End] Hanya karena insiden semalam, persahabatan Jeno dan Nara yang sudah terjalin lama harus hancur. Jeno yang setengah sadar malam itu malah membuat kesalahan yang amat besar. Itu juga yang membuat sahabatnya menjauh darinya. "Gue benci lo Lee Jen...