12. London

4.8K 506 13
                                    

Nara sekarang tengah membantu mamanya memasak untuk sarapan pagi ini, hal ini sudah menjadi kebiasaannya.

Dan entah kenapa Nara akhir-akhir ini sering memikirkan lelaki itu, Lee Jeno. Sudah tiga hari ini Jeno tak pernah ke rumahnya, bahkan sekedar memberi kabar pun tidak. Biasanya lelaki itu akan selalu mengirimi-nya chat sejam sekali, tapi sekarang bahkan sudah tiga hari pria itu tak memberinya kabar. Kenapa sekarang dia malah merasa seperti seakan ada yang.. Hilang?

"Nara,"

Nara tersentak ketika tangan mamanya sekarang sudah berada di lengannya.

"Kamu ngelamunin apa sih?"

"E-enggak kok."

Irene menatap tajam putrinya, kemudian ia menghela nafasnya pelan.

"Si kembar udah bangun?"

Irene tau apa yang sedang putrinya pikirkan, sebenarnya Irene sedikit tak setuju dengan keputusan suaminya. Kedua cucunya juga butuh sosok ayah mereka, tapi ia juga tak bisa membantah keputusan suminya itu.

"Udah ma, mereka sekarang lagi main sama Sungchan di kamar."

Irene menganggukkan kepalanya mengerti, sedangkan Nara kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.

"Udah aku bilang kalo aku yang menang!"

"Kamu curang! Harusnya aku yang menang tau!"

"Aku nggak curang!"

Nara dan Irene mengalihkan pandangan mereka ke arah tangga. Disana si kembar tengah berada di gendongan Sungchan sambil berdebat satu sama lain. Mereka juga dapat melihat ekspresi Sungchan yang sepertinya sudah sangat lelah mendengar perdebatan kedua keponakannya.

Sungchan mendudukkan si kembar di baby box mereka. Lalu ia memilih duduk jauh dari kedua ponakannya itu, telinganya sudah cukup sakit mendengar perdebatan mereka.

Nara dan Irene baru saja selesai menyiapkan makanan di meja makan. Dan sekarang Nara mendudukkan dirinya di hadapan kedua anaknya. Ia menatap kedua anaknya sambil bertompang dagu sambil tersenyum tipis. Kemudian ia mendengus geli melihat pemandangan di hadapannya sekarang. Kedua putranya duduk berdampingan, tetapi mereka enggan untuk menatap satu sama lain, dan juga jangan lupakan bibir mungil mereka yanh sudah mengerucut.

"Sayang,"

Hyunjae dan Hyunbin menoleh ke arah Nara secara serentak. Irene dan Sungchan yang melihatnya malah terkekeh geli.

"Kenapa? Hmm?" Tanya Nara lembut.

"Hyunbin tadi mainnya curang Mom."

Nara menatap Hyunbin dengan tatapan seolah bertanya 'benar yang diucapkan kakakmu?'

Hyunbin menghela nafas pelan, kemudian ia menganggukkan kepalanya pelan sambil menunduk. Nara yang melihatnya malah tersenyum manis.

"Sekarang Hyunbin tau kan harus ngapain?"

Hyunbin mengangguk lagi, lalu ia menghadapkan wajahnya ke arah saudara kembarnya. Tangan mungilnya bergerak untuk menjewer kedua telinganya sendiri.

"Maaf kak"

"Ok, No problem."

Hyunjae mengambil kedua tangan adiknya, kemudian ia tersenyum manis dan itu membuat kedua matanya juga ikut tersenyum.

"Waah kayaknya opa ketinggalan drama pagi nih."

Sahut Jaehyun yang melangkahkan kakinya ke arah kursinya, semua orang terkekeh ketika mendengarnya. Kemudian mereka semua mulai memakan sarapan mereka. Tapi berbeda dengan Nara, ia harus menyuapi si kembar terlebih dahulu, baru setelah itu ia memakan sarapannya.

Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang