EXTRA PART III

5.5K 329 39
                                    


Nara menghela nafas lelah ketika ia lagi dan lagi menerima surat peringatan dari sekolah anaknya.

Ia memandangi surat yang ada di tangannya. Ini hampir yang ke lima kalinya ia mendapat surat peringatan dari sekolah anaknya dalam waktu sebulan ini.

Lee Hyunbin. Tingkah remaja laki-laki itu setelah memasuki Senior High School tambah menjadi-jadi. Entah membolos, berkelahi, bahkan balapan liar. Padahal kurang dua bulan lagi remaja itu akan lulus dan memasuki dunia perkuliahan. Nara sendiri sampai lelah menegurnya.

Berbeda dengan Hyunjae. Sifat Hyunjae setelah memasuki Senior High School terkesan lebih dingin dan irit bicara. Tapi itu semua tak berlaku ketika bersama keluarganya. Sifatnya akan berubah seratus delapan puluh derajat ketika berhadapan dengan orang-orang terdekatnya.

Lee Jena sudah memasuki Junior High School dan tahun ini adalah tahun terakhir ia berada disana. Seharusnya tahun ini ia masih kelas satu. Tapi berkat otaknya yang sangat cerdas dan pintar, ia di naikkan menjadi kelas tiga Junior High School. Itu lah mengapa ia menjadi yang termuda di kelasnya.

Sedangkan Lee Nico. Bocah itu masih duduk di bangku sekolah dasar. Tapi sifatnya semakin hari semakin jahil. Apalagi kalau sudah berhadapan dengan kakak perempuannya. Ia tak kan berhenti menjahili kakaknya kalau saja tak di tegur oleh Jeno.

Nara memijit pangkal hidungnya karena merasa pusing. Menjadi ibu rumah tangga memang tak mudah. Ia harus mengerjakan urusan rumah dan mengurus keluarganya dalam satu waktu.

Jeno dari dulu sudah menawarkan untuk menyewa asisten rumah tangga. Tapi Nara menolaknya. Ia hanay ingin mengurus keluarganya dengan tangannya sendiri tanpa campur tangan orang lain.

"MOMMY!! Nico pulang!!"

Tatapan Nara beralih pada putra bungsunya yang berlari sambil merentangkan tangan. Di belakangnya ada Jeno yang masih menggunakan jas kantornya. Sepertinya pria itu pulang lebih awal dari kantor.

Nara membalas pelukan Nico dengan erat. "Iih Nico bau"

Bocah laki-laki itu terlihat cemberut karena mendengar ucapan Mommy-nya.

"Iih! Nico nggak bau!"

"Emang Nico sendiri udah cium?"

"Mommy!!"

Nara dan Jeno tertawa melihat wajah putra bungsu mereka yang semakin kesal. "Iya-iya kesayangan Mommy nggak bau kok" Nara mencium kedua pipi putranya.

"Sana ganti baju dulu. Nico bisa ganti baju sendiri kan?" Bocah itu tampak mengangguk antusias sebelum pada akhirnya meninggalkan kedua orang tuanya ke lantai atas dimana kamarnya berada.

Kini pandangan Nara beralih pada suaminya yang tiba-tiba ikut mendudukkan dirinya dan memeluknya dari samping.

"Kok aku nggak di cium juga?"

Nara menggeleng keras. Dan itu membuat Jeno semakin mengeratkan pelukannya. Pria itu terlihat memajukan bibirnya. "Cium"

Nara menghela nafas pelan sebelum pada akhirnya mencium singkat bibir suaminya. Tapi seperti biasa pria itu langsung menahan tengkuk istrinya guna memperdalam ciuman mereka.

Semakin lama ciuman mereka semakin panas. Bahkan mereka lupa kalau mereka sedang berada di ruang tamu.

"Jena pulang!!"

"Hyunbin jug- Astaga Jena tutup mata kamu!!"

Hyunbin langsung menutup mata adik perempuannya dengan kedua tangannya. Hyunjae menghela nafas lelah. Akhir-akhir ini kedua orang tuanya suka lupa tempat.

"Emang kenapa bang?"

Orang tuanya masih asik dengan kegiatan mereka. Bahkan mereka sepertinya tak menyadari kalau anak-anak mereka ada disana.

Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang