EXTRA PART

5.6K 334 11
                                    


"SAYANG UDAH BELUM?!"

"Bentar!!"

Jeno menghela nafas pelan. Di pangkuannya ada putri kecilnya yang sibuk memperhatikan perdebatan kedua kakaknya.

Kedua putranya masih saja memperdebatkan siapa yang paling tampan malam ini. Dua bocah laki-laki itu sudah mengenakkan tuxedo berwarna hitam senada yang persis sama dengan Daddy mereka.

Sedangkan Jena sudah mengenakan gaun mini dan juga jangan lupakan bando yang ada di kepalanya memberi kesan menggemaskan pada anak perempuan itu.

Jeno kembali menghela nafas jengah. Ia dan juga keluarga kecilnya akan menghadiri resepsi pernikahan Haechan. Ya Lee Haechan, teman Jeno yang paling absurd.

Pria berkulit eksotis itu menggelar resepsi pernikahan malam ini. Setelah tadi pagi mengucap janji suci pernikahan di gereja dengan wanita pilihannya.

Ingin tau siapa wanita pilihan Lee Haechan?

Wanita itu adalah Winter. Ya setelah pertemuan pertama mereka kala itu di rumah sakit. Haechan secara terang-terangan mendekati Winter. Dan sekarang perjuangannya selama satu tahun pria itu membuahkan hasil.

Tadi pagi, wanita yang ia perjuangkan akhirnya menjadi istrinya.

Jeno kembali memandangi pintu kamarnya. Istrinya masih saja sibuk berdandan. Padahal Jeno tak mau Nara berdandan terlalu cantik. Ia hanya takut nanti banyak pria yang menatap istrinya.

Baiklah apa itu bisa di katakan posesif?

Jeno membalikkan putrinya agar menatap pada dirinya. Jena tersenyum lebar dan itu sontak membuat Jeno juga ikut tersenyum.

"Princess Daddy senyumnya lebar banget sih. Seneng yah?"

"Dadada" balita tersebut tampak mengayunkan kedua tangan mungilnya sembari berceloteh ria. Jeno terkekeh gemas melihatnya. Ia kemudian mencium kedua pipi gembul Jena yang berhasil membuat putrinya itu tertawa.

"Aku udah siap. Yuk berangkat! Sini Jena sama Mommy yah"

Jeno sontak melebarkan kedua matanya. "Kok kamu pake gaun itu sih?!" Nara mengerjap pelan.

Ia kemudian mengamati gaun yang ia pakai hari ini. Memang ada yang salah? Tak ada yang salah. "Emangnya kenapa?"

"Bagian pundaknya terlalu terbuka! Mana lekuk badan kamu kecetak jelas!" Nara meringis mendengarnya. Ya mau bagaimana lagi, hanya gaun ini yang cocok untuk malam ini.

"Ganti!" Nara membulatkan kedua matanya. "Nggak mau ah! Capek! Lagian cuma gaun ini yang cocok sama gaun Jena"

"Kan kamu bisa beli yang lain tadi! Kenapa nggak beli aja?!"

"Males" cicit Nara ketika menyadari tatapan Jeno yang mulai serius.

Jeno menatap Nara dengan tatapan tajamnya. "Ganti. Lee. Nara." Nara meneguk ludahnya dengan susah payah. Jeno kalau sudah membawa-bawa marga itu berarti perintahnya sudah mutlak dan tak bisa di ganggu gugat.

"Sayang~ kali ini aja deh. Janji!" Nara menggunakan jurus terakhirnya, yaitu aegyeo.

"Terserah."

Hidden Daddy || Lee Jeno[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang