Pada dasarnya aku ini bebal. Sudah tahu kau memberikan tanda tanda tidak mau namun masih kepaksa untuk tinggal.
Akhirnya, kau merusak ruangan terbaik yang kubangun untukmu, kau hancurkan pigura dan isi di dalamnya. Kau pecahkan kesetiaan, kau kotori dengan kebohongan, kau hancurkan dengan ucapan.
Sungguh, dengan sombong dan gagahnya, kau berjalan keluar dari ruangan ku. Kau melupakan mengenai apa saja yang sudah kuberi, kau melupakan mengenai momen malam itu. Sewaktu dengan lantang kau bisikan bahwa kau mencintaiku, melupakan janji tidak akan meninggalkan bahkan saat kau hendak mati.
Hari ini, kau meninggalkan aku terpuruk sendiri, dengan imajinasi imajinasi bahwa nanti kau kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Epilog
ПоэзияKehilangan itu tidak perlu sebuah kalimat pamitan, kehilangan akan terus meninggalkan sayatan. Yang namanya ditinggal pergi tidak semenyenangkan saat mengingat sebuah janji Kau memilih putar arah lalu pergi Padahal cerita kita masih banyak lembar...