29

23 3 0
                                    

Sebenarnya aku ingin mengakhiri ini.
Rasa yang kuanggap percuma , yang kau pun tidak menuliskan hal yang sama.

Setiap kakiku melangkah pergi, selalu ada tanganmu yang meminta untuk kembali, aku terlalu lemah hanya karena sorot mata palsumu.

Aku tidak yakin setiap kali ingin pergi, hatiku berkata kau masih cinta, tapi logika dan fikiran ku menolakmu.

Lantas, aku harus bagaimana disituasi yang seperti ini, melangkah pergi atau memilih bertahan dan menahan rasa sakit hati?

Sebuah EpilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang