Begini, intinya aku ingin dicintai seseorang yang mencintaiku.
Hidup dan menua bersama seseorang yang bangga memiliki aku.
Kalau kau tidak bisa mencintai dan bangga memiliki aku. Maka aku akan melepaskan.
Bukankah menua itu mengenai siapa yang tetap jatuh cinta dengan kita?Karena sekarang kau memang sedang berjalan pelan di depanku. Tapi nanti, kau akan berlari sekencang-kencangnya dariku.
Maka sebelum itu terjadi, kulepaskan kamu pergi, berjalan jalan lah sampai kau lelah sendiri. Sampai kau menemukan arti bahwa wanita yang tidak pernah kau banggakan ini, adalah satu satunya tempat pulangmu paling berarti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Epilog
PoetryKehilangan itu tidak perlu sebuah kalimat pamitan, kehilangan akan terus meninggalkan sayatan. Yang namanya ditinggal pergi tidak semenyenangkan saat mengingat sebuah janji Kau memilih putar arah lalu pergi Padahal cerita kita masih banyak lembar...