Kau bagaimana, pernahkah memiliki bosan atas apa yang kulakukan?.
Aku bahkan sampai beribu-ribu belati yang kau tancapkan, rasaku tetap seutuh dulu, bahkan tidak berkurang sedikitpun.Aku hanya takut, jika nanti alasan pergimu adalah bosan dengan sikapku, akhirnya pun aku menyalahkan aku yang tetap tidak bisa berbuat apa-apa.
Pernahkah pelukanmu dilepaskan seseorang dengan paksa? Yang eratnya genggamanmu ditolaknya secara nyata. Aku? Aku hanya takut kau akan berubah menjadi orang yang menolak kehadiran ku, padahal kehadiran mu bukanlagi hal yang ku mau, tapi hal yang ku butuhkan sampai benar- benar tidak bisa tanpamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Epilog
PoetryKehilangan itu tidak perlu sebuah kalimat pamitan, kehilangan akan terus meninggalkan sayatan. Yang namanya ditinggal pergi tidak semenyenangkan saat mengingat sebuah janji Kau memilih putar arah lalu pergi Padahal cerita kita masih banyak lembar...