32

32 3 0
                                    

3 Juni

Ketika dingin yang selalu kusukai membelai, entah kenapa mataku memanas.

Akhirnya dia luluh turun, aku mengeluh pada akhirnya di tengah dingin. Kau tahu?

Aku mencari bahu mu yang selalu ku sandarkan di saat aku kehilangan arah. Belakangan ini aku merasa takut sendiri. Aku takut jika nanti aku pergi dan tidak bisa bertahan lagi. Aku takut pada akhirnya hanya aku yang merindukan sendiri.

Kau bagaimana? Harimu baikkah? Sungguh aku rindu bahumu yang pernah ku jadikan rumah. Aku Rindu menangis di pelukanmu. Yah yang jelas aku sedang rindu rindunya kamu.

Sebuah EpilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang