Aku tidak mempermasalahkan jika nanti langkah mu berbalik.
Wajar, kau berhak bahagia dan memilih tempat bahagiamu, meski nantinya masa lalu mu berubah haluan menjadi masa depan.Aku sepenuhnya iklas, kau kan bebas memilih dengan siapa yang kau ajak menua.
Hanya saja, lantas mengapa kau bersamaku jika bahagiamu bukan aku?
Lantas, mengapa kau harus mengaku jatuh cinta jika kau belum bisa lupa dengan masa lalu mu?.Jika bukan aku bahagia mu, mengapa seolah olah kau sukarela mengajakku mengejar bahagia yang sering "kita diskusikan"?.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Epilog
PoesíaKehilangan itu tidak perlu sebuah kalimat pamitan, kehilangan akan terus meninggalkan sayatan. Yang namanya ditinggal pergi tidak semenyenangkan saat mengingat sebuah janji Kau memilih putar arah lalu pergi Padahal cerita kita masih banyak lembar...