Tengah malam
Malam disini dingin, sepi sekali hingga membuat tubuh dan jiwaku menggigil kedinginan. Tenang saja aku sedang berselimut kenangan kita yang menghangatkan, memeluk pecahan hatiku yang belum kubereskan.
Kau apa kabar? Masih suka kopi hitam pekat itu? Apa masih menyukai musik? Aku rindu suara gitarmu, ah tidak aku rindu semuanya tentang kamu
Apa tidak bisa kau kembali?

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Epilog
PoesieKehilangan itu tidak perlu sebuah kalimat pamitan, kehilangan akan terus meninggalkan sayatan. Yang namanya ditinggal pergi tidak semenyenangkan saat mengingat sebuah janji Kau memilih putar arah lalu pergi Padahal cerita kita masih banyak lembar...