42

14 4 0
                                    

Aku begitu penuh meminta pada sang kuasa untuk membuatmu melangkah pulang padaku.
Meski terus saja kudoakan ditengah malam, kau tak pernah kunjung pulang.

Bukan karena saat ini kau sedang salah jalan, hanya saja bukan aku tujuan utama dari perjalanan panjang mu.

Pada doa terakhir, aku meminta Tuhan membantu ku iklas saja. Setidaknya aku harus mengikhlaskan jika nanti kau menemukan rumah pemberhentian.
Jika alamat terakhir mu bukan menuju aku.

Yah, aku harus iklas, meski berat kuterima. Karena terus terusan menunggu kepulangan mu, hanya omong kosong yang menyiksa.

Sebuah EpilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang